Cuci darah atau hemodialisis menjadi prosedur rutin bagi para pasien gagal ginjal. Sayangnya, prosedur ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Untuk satu kali prosedur cuci darah, pasien harus membayar sekitar Rp 1 juta. Adapun biaya tersebut belum termasuk biaya perawatan di rumah sakit. Banyaknya biaya yang perlu dikeluarkan tentunya menjadi kekhawatiran bagian beberapa pasien, terutama mereka yang tak mampu.
Namun, kekhawatiran itu kini tak lagi dirasakan oleh para pasien yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pasalnya, BPJS Kesehatan menanggung biaya prosedur cuci darah bagi peserta JKN sesuai prosedur yang berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) Irwan Turisno (46) menjadi salah satu peserta yang merasa terbantu dengan adanya Program JKN yang menanggung biaya cuci darah. Terlebih bapak dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas ini harus menjalani cuci darah sejak 2021.
"Alhamdulillah berkat adanya JKN ini, saya dapat tenang menjalani pelayanan cuci darah seminggu dua kali sejak dua tahun lalu. Saya sangat bersyukur karena pemerintah memperhatikan kesehatan masyarakat melalui Program JKN. Bagi orang yang sudah merasakan manfaat dari program ini seperti saya, tentu pasti berharap program ini terus ada ke depannya. Apalagi sekarang akses pelayanan bagi peserta JKN sudah sangat mudah, saya dilayani sangat baik setiap kali cuci darah," ujar Irwan dalam keterangan tertulis, Minggu (23/4/2023).
Sebagai peserta JKN, Irwan mengaku seluruh biaya prosedur cuci darah dan obat-obatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Meski ditanggung BPJS Kesehatan, ia mengatakan pelayanan RS Palembang Bari tempat dirinya cuci darah juga sangat baik. Bahkan, Irwan mengaku tak ada perbedaan pelayanan antara peserta BPJS Kesehatan dengan pasien umum yang membayar dengan biaya sendiri.
"Selama ini saya bisa melakukan cuci darah dengan tenang tanpa beban apapun. Program JKN terasa sangat membantu, tidak dapat dihitung berapa uang yang harus saya kumpulkan untuk membiayai cuci darah. Berkat Program JKN, tak pernah sekali pun saya harus membayar biaya rumah sakit, semuanya gratis. Program JKN ini harus terus ada karena memang manfaatnya yang luar biasa," ungkapnya.
Irwan menambahkan suasana saat menjalani perawatan cuci darah di rumah sakit juga sangat bersahabat. Ia mengatakan seluruh petugas melayani dirinya dengan sangat ramah.
Menurutnya, baiknya kualitas pelayanan tersebut lantaran adanya koordinasi yang baik antara BPJS Kesehatan dengan pihak rumah sakit.
"Setiap minggu saya ke rumah sakit dan bertemu petugasnya, kami sudah saling kenal hingga seperti keluarga. Jadi sering cerita-cerita saat sedang menunggu supaya tidak bosan. Saya pribadi mengucapkan terima kasih atas hadirnya Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan," tambahnya.
Banyaknya manfaat yang ia rasakan, kata Irwan, tak ragu membuat dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi peserta JKN. Dengan menjadi peserta JKN, ia mengatakan para peserta tak hanya terlindungi dari masalah biaya pelayanan kesehatan, melainkan juga bisa membantu peserta lainnya.
"Segera daftar mumpung masih sehat. Jangan hanya daftar ketika perlu saja dan tidak lagi bayar saat sudah sembuh, kasihan peserta lainnya. Iuran yang sehat dipakai untuk biaya berobat mereka yang sakit, termasuk mengobati saya. Jangan lupa bayar iuran juga, karena kalau sudah ditolong, ya kita harus balik menolong peserta lain yang membutuhkan," pungkas Irwan.
(akd/ega)