"Sehingga sering kita lihat pemudik dengan kapasitas kendaraan yang over kapasitas," kata Wakil KPAD Kabupaten Bogor Waspada melalui keterangannya, Rabu (19/4/2023).
Waspada mencontohkan pemudik dengan sepeda motor yang bisa berboncengan lebih dari kapasitasnya. Banyak kasus ditemukan pemudik menggunakan motor berboncengan hingga lima orang.
"Misalnya motor dibuat untuk membonceng hingga 4 atau 5 orang, di mana di antaranya adalah anak-anak," jelasnya.
Waspada juga menyoroti waktu dan jarak tempuh ke lokasi tujuan. Hal itu membuat orang tua kurang memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan anak.
"Dampak perjalanan jauh akan sangat berpengaruh terhadap fisik dan psikis anak, untuk itu orang tua atau para pemudik harus memperhatikan hal itu," tuturnya.
KPAD Bogor mengingatkan pemudik yang lelah untuk beristirahat sejenak. Pihak KPAD juga meminta penyedia jasa angkutan umum untuk melengkapi kebutuhan fasilitas anak, salah satunya ruang pemenuhan ASI.
"Selanjutnya mengimbau kepada para pengusaha angkutan umum, melengkapi armadanya dengan fasilitas terkait, kebutuhan anak, termasuk ruang untuk pemenuhan ASI bagi anak, dan lain-lain terkait kebutuhan anak," pungkasnya.
Berbagi Cerita Bersama detikcom Yuk!
detikcom mengundang para pembaca untuk berbagi cerita dan pengalaman selama menjalani mudik pada Lebaran Idulfitri 2023 ini.
Cerita dan foto dapat dikirimkan ke email redaksi detikcom di alamat redaksi@detik.com atau via WhatsApp (WA) di nomor ini. Jangan lupa sertakan nomor telepon yang dapat dihubungi ya.
Salam sehat, semoga lancar sampai tujuan. (rdh/ygs)