Marcel Radhival alias Pesulap Merah dikenai sanksi adat Dayak karena ucapannya soal 'dukun'. Pesulap merah akan menjalani sanksi adat Dayak pada awal Mei nanti.
"Agenda bayar sanksi adat akan dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2023. Mudah-mudahan tidak ada halangan," kata Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak DKI Jakarta Lawadi Nusah, Rabu (19/4/2023).
Dia mengatakan detail sanksi adat itu akan disampaikan pada pelaksanaan prosesi pada Sabtu (6/5) nanti. Sanksi itu disampaikan setelah Pesulap Merah dimintai klarifikasi oleh Dewan Adat Dayak DKI Jakarta pada akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sanksi adat Dayak yang dilaksanakan tanggal 6 Mei nanti dari sub-suku Dayak Kanayatan untuk mewakili 405 sub-suku Dayak di Pulau Borneo. Adat Dayak Binua Capala Kalimantan Barat," katanya.
Dalam prosesi itu, Pesulap Merah juga memohon maaf kepada masyarakat adat Dayak atas ucapan yang keliru. Sanksi dijatuhkan karena Pesulap Merah dianggap memicu kesalahpahaman saat bicara soal dukun.
"Sanksi adat perdamaiannya disebut: Pesulap Merah sorok/nyorok sambah ka binua talino (Pesulap Merah memohon maaf kepada semua masyarakat adat Dayak atas ucapan yang keliru dan tidak benar)," ucap dia.
Pesulap Merah dinilai melecehkan masyarakat adat Dayak saat berbicara soal dukun orang Dayak. Dia mengatakan kata 'dukun' yang diucapkan Pesulap Merah memicu salah paham.
"Kata 'dukun' dalam masyarakat adat Dayak adalah orang yang berprofesi membantu warga dalam hal: melahirkan disebut dukun beranak, ahli patah tulang disebut dukun patah tulang, mengobati orang yang sakit karena sembrono/lalai," kata Lawadi.
"Semua dukun orang Dayak pada dasarnya menolong tidak untuk cari keuntungan pribadi," tegasnya.
Dia mengatakan kesalahan kedua Pesulap Merah diduga sengaja menantang suku etnis dari Dukun Dayak. Setelah diklarifikasi, Pesulap Merah pun menandatangani berita acara bersama perwakilan Dewan Adat Dayak Jakarta.
Poin-poin berita acara tersebut disampaikan tokoh masyarakat atau Timanggong Adat Dayak Kanayatan DAD Jakarta, Yopinus Jailim. Dalam pertemuan itu, Pesulap Merah mengakui kesalahannya.
"Satu, Marcel Radhival Pesulap Merah mengakui telah menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat adat Dayak pada khususnya dan atas informasi di medsos, yaitu YouTube dan TikTok, tanggal 9 April 2023," kata Yopinus Jailim.
Dia mengatakan polemik tersebut akan diselesaikan secara adat. Proses penyelesaian sanksi adat akan diadakan pada 6 Mei 2023 di rumah adat Dayak atau betang di anjungan Provinsi Kalimantan Barat TMII Jakarta.
"Meminta dan memohon maaf, bersedia untuk diselesaikan secara adat dari masyarakat adat dayak DAD DKI Jakarta," kata dia.
Simak Video 'Ida Dayak Viral, Kemenkes Imbau Warga Tak Asal Berobat Alternatif':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Klarifikasi Pesulap Merah
Pesulap Merah memberi penjelasan soal dianggap memicu kesalahpahaman saat bicara soal dukun. Klarifikasi itu disampaikan Pesulap Merah dalam video yang dikirimkan pihak Dewan Adat Dayak DKI Jakarta.
"Sekali lagi yang saya tekankan, justru video itu saya buat agar Kalimantan dan Dayak tak lagi dikonotasikan seolah-olah dukun yang menduitkan masyarakat, agar Kalimantan dan Dayak tidak ditakuti atau dianggap seram oleh masyarakat Indonesia," kata Pesulap Merah.
Dia mengatakan momen klarifikasi itu berlangsung dengan cair. Pesulap Merah mengatakan ada dukun-dukun yang menggunakan atribut Dayak.
Namun, menurutnya, ada dukun-dukun yang menggunakan atribut Dayak itu ada yang menipu pasien. Dia mengatakan aksi dukun tersebut hanya untuk menarik uang dari pasien.
"Agar tak lagi kostum Dayak tak lagi dipakai dukun-dukun di Jabodetabek, karena banyak banget dukun-dukun di Jabodetabek yang menggunakan kostum Dayak lalu jual-jual jimat ngeduitin masyarakat dengan kata-kata 'semakin banyak ikhlasnya, maka semakin banyak juga khasiatnya'," ucap dia.
"Itulah ngeduitin. Semakin besar duitnya, maka semakin besar khasiatnya. Padahal itu nggak ada di Dayak," imbuhnya.