Ini Ucapan Pesulap Merah soal 'Dukun', Bawa-bawa Ibu Ida Dayak

Ini Ucapan Pesulap Merah soal 'Dukun', Bawa-bawa Ibu Ida Dayak

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 18 Apr 2023 15:13 WIB
Marcel Radhival alias Pesulap Merah dikenakan sanksi adat Dayak. Sanksi dijatuhkan karena Pesulap Merah dianggap memicu kesalahpahaman saat bicara soal dukun. (dok DAD Jakarta)
Marcel Radhival alias Pesulap Merah dikenakan sanksi adat Dayak. Sanksi dijatuhkan karena Pesulap Merah dianggap memicu kesalahpahaman saat bicara soal dukun. (dok DAD Jakarta)
Jakarta -

Marcel Radhival alias Pesulap Merah dikenai sanksi adat Dayak karena ucapannya soal 'dukun'. Ucapan Pesulap Merah itu juga membawa-bawa Ida Dayak, ahli urut patah tulang.

Pihak Dewan Adat Dayak (DAD) DKI Jakarta mengirimkan video berdurasi 1 menit 59 detik. Video itu dikirimkan DAD DKI Jakarta saat ditanya soal ucapan Pesulap Merah yang dianggap bermasalah.

Dalam video itu, Pesulap Merah menyebut-nyebut tarian yang dilakukan Ida Dayak semata untuk membuat pasien rileks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tarian-tarian yang Ibu Ida Dayak lakukan ini untuk membuat pasiennya rileks doang. Bukan mantra, bukan sakti-saktian, nggak ada hubungannya," kata Pesulap Merah dalam video tersebut seperti dilihat detikcom, Selasa (18/4/2023).

Video itu merupakan potongan dari video yang diunggah Pesulap Merah di kanal YouTubenya pada 6 April lalu berjudul "STOP HOAX DAN FITNAH ‼️ Pesulap Merah dan Ida Dayak TIDAK ADA MASALAH - ILMU MERAH".

ADVERTISEMENT

"Karena setelah diolesin minyak kan nggak didiemin terus tulangnya bergerak sendiri kan, nggak kan. Habis diolesin minyak, Ibu ida Dayak juga ada teknik-teknik gerakan untuk membetulkan tulangnya," tambah dia.

Dalam video tersebut, Pesulap Merah menanggapi konten-konten yang beredar di YouTube yang mengaitkan dirinya dengan Ida Dayak. Warganet membuat konten seolah-olah Pesulap Merah sudah bertemu dengan Ida Dayak.

Dari video dalam YouTube itu, ada sejumlah konten kreator yang membuat judul seolah terjadi adu kesaktian hingga membuat Pesulap Merah kalah dari Ida Dayak.

"Mungkin karena Ibu ida Dayak ini membawa nama 'Dayak' itu. Karena Dayak atau Kalimantan itu entah kenapa di Jakarta, di Jabodetabek, diyakini seolah-olah itu daerah yang mistis banget, atau ilmunya kuat banget," katanya.

Dia menduga akan ada banyak warganet yang menuliskan komentar agar Pesulap Merah pergi ke Kalimantan untuk bisa percaya terhadap ilmu dari masyarakat Kalimantan.

"Ini pasti banyak nih nanti di kolom komentar, yang komentar 'kalau nggak percaya santet, datang ke Kalimantan, sini! Kalau nggak percaya, sini lu dateng ke Dayak, sini datang ke Kalimantan, ketemu buktiin sendiri ilmu santet di sini, ilmu sakti di sini'," ucap dia.

Pesulap Merah mengatakan bersedia ke Kalimantan jika ongkos ditanggung dan langsung ditunjukkan dukun yang harus 'dibongkar' kesaktiannya. Dia menantang mengembalikan ongkos tersebut 10 kali lipat bila tak dapat membuktikan kesaktian.

"Kalau gua nggak bisa ngebongkar keajaiban atau kesaktian yang dipraktekkan orang sana yang mau membuktikan, ongkos yang lu kasih ke gua, gua kali 10 kali lipat, gua balikin 10 kali lipat. See?" katanya.

Selain itu, dia memberi permintaan lain jika kesaktian si dukun dapat dibongkar kepalsuannya.

"Ketika terbongkar, si dukun harus mengakui diri sebagai penipu. Dan lu yang ngebawa gua ke sana harus mengakui kamu gampang ditipu. Selesai," ucapanya.

Pesulap Merah lalu kembali menyinggung soal Ida Dayak dan ahli urut patah tulang yang juga dikenal publik, Haji Naim.

"Jadi nggak ada hubungannya Ibu Ida Dayak dengan kesaktian, dengan keajaiban, dengan gaib-gaiban, dengan mistis-mistisan, apa pun itu, spiritual-spirituil, nggak ada. Haji Naim juga nggak ada berhubungan sama itu, cuma itu keahlian pengobatan tradisional," ucapnya.

Namun, Pesulap Merah mengaku tak ada maksud menyudutkan Ida Dayak. Dia merasa telah difitnah warganet.

"Gua rasa udah cukup jelas tentang fitnah-fitnahan terhadap gua seolah-olah menyudutkan Ibu Ida Dayak, nggak," kata dia.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Ida Dayak Viral, Kemenkes Imbau Warga Tak Asal Berobat Alternatif':

[Gambas:Video 20detik]



Pesulap Merah Disanksi Adat Dayak

Marcel Radhival alias Pesulap Merah dikenai sanksi adat Dayak. Sanksi dijatuhkan karena Pesulap Merah dianggap memicu kesalahpahaman saat bicara soal dukun.

Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak DKI Jakarta Lawadi Nusah mengatakan Pesulap Merah dinilai melecehkan masyarakat Adat Dayak saat bicara dukun orang Dayak. Pesulap Merah lalu diklarifikasi oleh Dewan Adat Dayak Jakarta pada Sabtu (15/4).

"Kata Dukun dalam masyarakat adat Dayak adalah orang yang berprofesi membantu warga dalam hal: melahirkan disebut dukun beranak, ahli patah tulang disebut dukun patah tulang, mengobati orang yang sakit karena semberono/lalai," kata Lawadi.

"Semua dukun orang Dayak pada dasarnya menolong tidak untuk cari keuntungan pribadi," tegasnya.

Dia mengatakan kesalahan kedua Pesulap Merah diduga sengaja menantang suku etnis dari Dukun Dayak. Usai diklarifikasi, Pesulap Merah pun menandatangani berita acara bersama perwakilan Dewan Adat Dayak Jakarta.

Poin-poin berita acara tersebut disampaikan tokoh masyarakat atau Timanggong Adat Dayak Kanayatan DAD Jakarta, Yopinus Jailim. Dalam pertemuan itu, Pesulap Merah mengakui kesalahannya.

"Satu, Marcel Radhival Pesulap Merah mengakui telah menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat adat Dayak pada khususnya dan atas informasi di medsos, yaitu YouTube dan TikTok, tanggal 9 April 2023," kata Yopinus Jailim.

Dia mengatakan polemik tersebut akan diselesaikan secara adat. Proses penyelesaian sanksi adat akan diadakan pada 6 Mei 2023 di rumah adat Dayak atau betang di anjungan Provinsi Kalimantan Barat TMII Jakarta.

"Meminta dan memohon maaf, bersedia untuk diselesaikan secara adat dari masyarakat adat dayak DAD DKI Jakarta," kata dia.

Halaman 2 dari 2
(jbr/mei)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads