Pemprov DKI Jakarta membuka lagi lokasi putar balik dan belok langsung dari Jl Wijaya I ke Tendean di Simpang Santa, Jakarta Selatan, usai menimbulkan kemacetan parah. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Dwi Rio Sambodo meminta rekayasa lalu lintas dibuat berdasarkan kajian agar tidak menimbulkan masalah.
"Tindakan yang dilakukan di lapangan terkait rekayasa lalu lintas baiknya ditentukan oleh kajian dan analisa yang mendetail sehingga ditemukan akar masalah dan rumusan jalan keluarnya. Dengan kejadian ini menunjukkan bahwa ada yang salah dalam melakukan potret masalah dan penanganan tindakan sehingga terjadi macet horor yang luar biasa," ujar Dwi Rio kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).
Dia menilai kemacetan yang terjadi di Simpang Santa menjadi pelajaran dalam penanganan kemacetan. Dia mengatakan penanganan kemacetan yang salah bisa menyebabkan banyaknya pelanggaran yang terjadi.
"Melalui preseden yang timbul di Persimpangan Santa menjadi pelajaran bagaimana memetakan problem kemacetan yang dapat diatasi oleh tindakan rekayasa lalu lintas. Jika tidak, maka menyebabkan pelanggaran-pelanggaran seperti pemotor nekat menerobos pelican crossing di Simpang Santa," tuturnya.
"Perangkat penunjang seperti lampu lalu lintas dan lain-lain sebaiknya dioptimalisasi dengan penyesuaian kebutuhan-kebutuhan penanganan kemacetan lalu lintas, yang paling penting lagi ada sistem pengawasan yang diiringi sanksi bagi yang melanggar. Sistem pengawasan dapat dilakukan secara fisik maupun virtual," ujarnya.
Simak Video 'Evaluasi Dishub DKI, Simpang Santa Nggak Akan Ditutup Lagi':
Gerindra minta masalah Simpang Santa jadi bahan perbaikan. Simak halaman selanjutnya.
(dwia/haf)