Sopir angkot di Kota Bogor melakukan aksi mogok menuntut Biskita Transpakuan segera menerapkan tarif perjalanan. Wali Kota Bogor Bima Arya menjawab tuntutan para sopir angkot.
Demo sopir angkot digelar di Balai Kota Bogor, pada Senin (17/4) kemarin. Massa melakukan sweeping dan melarang sopir angkot yang tak ikut demo mengangkut penumpang. Sopir angkot mengaku pendapatannya menurun lantaran penumpang memilih naik Biskita Transpakuan karena gratis.
"Biskita gratis pengaruhnya besar, penumpang yang tadinya 75 persen ke kita (memilih angkot) sekarang kurang jauh dari 50 persen, turun drastis lah. Karena kita juga nanya kan ke penumpang kenapa pilih naik Biskita, mereka jawabnya dikarenakan gratis. Pendapatan kita turun drastis parah, 50-70 persenlah," kata salah satu sopir angkot, Ruli, di Balai Kota Bogor, Senin (17/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para sopir angkot itu menuntut agar Biskita Transpakuan berbayar. Sopir angkot menyebut selama setahun ini Biskita Transpakuan digratiskan.
"Tujuan kita tuntutannya satu, segera berbayar itu Biskita. Sudah 1 tahun kita dijanjiin, katanya Biskita mau berbayar, tapi kenyataannya sampai sekarang belum berbayar, masih gratis," imbuh Ruli.
Demo Sempat Ricuh
Demo sopir angkot sempat ricuh dengan menghancurkan angkot yang tetap beroperasi. Para sopir angkot juga melakukan sweeping dan memaksa penumpang turun dari angkot.
"Lagi naik angkot mau ke Pasar Anyar, disuruh turun (oleh pendemo), teruskan angkotnya mau muter, terus yang itunya (pendemo) nggak sabaran, jadi mobilnya diancurin tadi, kacanya dipecahin, spionnya," kata penumpang angkot asal Tanahsareal bernama Tini saat ditemui di Jl Pemuda Kota Bogor, Senin (17/4).
Tini mengatakan kondisi menegangkan ketika para sopir yang melakukan demo meminta penumpang turun dari dalam angkot. Para pendemo juga berkata kasar kepada sopir angkot yang ditumpangi Tini.
Petugas kepolisian melakukan evakuasi kepada penumpang tersebut. Salah satu penumpang yang terdampak ada ibu hamil. Petugas menyiapkan truk untuk mengantarkan ibu hamil dan penumpang lainnya yang telantar.
"Jajaran garda melaksanakan evakuasi penumpang wanita yang sedang hamil dan penumpang-penumpang lainnya," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso kepada wartawan, Senin (17/4).