Wali Kota Bogor Bima Arya menanggapi tuntutan sopir angkutan kota (angkot) agar Biskita Transpakuan segera berbayar. Bima menyebut Pemkot Bogor terus mendorong pemberlakuan tarif dan menunggu persetujuan Kementerian Keuangan.
"Pemkot Bogor mendorong terus untuk dipercepat pemberlakuan tarif Biskita. Kajian tarif sudah Dishub Kota Bogor serahkan ke BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek)," kata Bima dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023).
Saat ini, pihaknya masih menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan. Pembahasan juga akan dilakukan hari ini dengan pihak Kementerian Keuangan agar tarif Biskita Transpakuan segera diputuskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih menunggu persetujuan Kementerian Keuangan," katanya.
Diketahui sebelumnya, sopir angkot di Kota Bogor melakukan aksi mogok operasi dan menggelar aksi di kantor Balai Kota dan DPRD Kota Bogor. Mereka menuntut agar Biskita Transpakuan segera berbayar.
Para sopir angkot mengaku merugi karena warga menumpang angkot yang berbayar dan memilih menumpang Biskita yang gratis.
"Pendapatan kami menurun karena banyak penumpang yang lebih memilih Biskita karena gratis. Kami ingin ini ada kesetaraan dalam angkutan kota, kami menginginkan kita jalan bareng seperti waktu ada Transpakuan. Sekarang banyak dari konsumen menaiki Biskita karena gratis. Nah itulah kerugian kami," kata Koordinator Aksi Demo Pengemudi Angkot Rusdian Derin.
"Kami sudah meminta kepada Wali Kota, sebelum Biskita berbayar kami minta untuk tidak beroperasi akan tetapi karena beliau menyampaikan bahwa ini adalah keputusan pusat," tambahnya.