Suara-suara Dukungan Usai Bima TikToker Kritik Kondisi Lampung

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 16 Apr 2023 06:29 WIB
Jakarta -

Seorang Tiktoker bernama Bima Yudho Saputro kini tengah menjadi sorotan usai melontarkan kritik mengenai Lampung. Namun, kritik Bima itu justru berbuah laporan polisi terhadapnya.

Bima saat ini tinggal di Australia. Dia pun mengaku keluarganya di Lampung mendapatkan ancaman usai kritiknya viral di media sosial.

"The police is coming to my mom's office?? Trying to extradite me? what?" tulis dia dalam akun Instagram-nya, @awbimax, dilansir detiksumut, Jumat (14/4/2023).

Di tengah proses hukum yang berjalan, suara dukungan mengalir ke Bima. Dukungan itu berasal dari sejumlah tokoh politik di Indonesia.

Politikus Gerindra Puji Isi Kritikan dari Bima

Bima Yudho Saputro, TikToker yang mengkritik Lampung, dipolisikan setelah mengkritik Lampung 'dajal.' Anggota DPR RI Komisi III Habiburokhman memuji kritik yang disampaikan Bima tersebut.

"Terkait TikToker Bima yang infonya dilaporkan ke polisi setelah menyampaikan kritik, menurut saya, tidak ada yang salah dengan video presentasi yang dia sebar," kata Habiburokhman, Sabtu (15/4/2023).

"Bahkan saya takjub dengan kecerdasan Bima yang bisa menyampaikan kritik dengan sangat argumentatif tetapi dengan gaya yang santai sehingga sangat mudah dipahami," ucapnya.

Habiburokhman berharap Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika bersikap bijak dan tidak menindaklanjuti laporan polisi kepada Bima. Habiburokhman, yang berasal dari Lampung, pun mendukung Bima untuk tetap kritis.

"Maju terus, Bima, tetap kritis dan peduli dengan kampung halaman kita," katanya.

Pemerintah Lampung Diminta Tak Antikritik

Heboh TikToker asal Lampung, Bima Yudo Saputro, mengkritik Provinsi Lampung dengan sebutan 'Dajjal' hingga tak maju-maju. Partai Garuda meminta kepala daerah di Lampung bijak menanggapi kritik yang disampaikan pemuda yang kini melanjutkan pendidikan di Australia.

"Sebenarnya apa yang disampaikan oleh Bima, seorang pengguna media sosial terhadap pemerintah Lampung itu bagian dari kritik karena apa yang dia sampaikan ada benarnya juga. Yang menjadi permasalahan adalah ketika dia menggunakan kata dajjal, sehingga dia dilaporkan salah satu warga," ujar Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda, Teddy Gusnaidi kepada wartawan.

Teddy lantas menyoroti pengakuan Bima yang menyebut orang tuanya mendapat ancaman dari aparat. Menurutnya, seharusnya kepala daerah tidak main menyalahkan Bima dan keluarganya atas kritik itu.

"Jika benar seperti pengakuan Bima bahwa akibat kritikannya, orang tuanya dipanggil oleh kepala daerah dan disalahkan, tentu sangat disayangkan. Ambil kritikan itu untuk membenahi, jangan sampai sibuk membela diri. Mengayomi dan sedikitlah memahami ekspresi anak muda, jangan malah dimatikan," katanya.

Teddy menyarankan pemerintah daerah bijak dalam menghadapi kritik yang disampaikan Bima. Seharusnya, kepala daerah berbenah membangun desanya.

"Pemerintah daerah sebaiknya bersikap bijak terhadap hal ini. Dia hanya menyampaikan apa yang dia lihat. Sebagai anak muda, terselip ungkapan kekesalan sehingga keluarlah kata dajjal itu, dan itu bukan ditujukan ke personal pemerintah daerah tapi terhadap kondisi yang dia lihat," jelasnya.

"Kecuali memang anak muda ini hanya memaki-maki dan menyebarkan fitnah, tentu harus diluruskan," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:




(ygs/ygs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork