Aliansi Gerakan Peduli Keadilan (PB AGPK) melaporkan Ketua KPK Firli Bahuri ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK dan Polda Metro Jaya terkait dugaan pembocoran data KPK. Laporan ke Dewas KPK saat ini sudah diterima, sedangkan yang di Polda masih dalam proses.
"Hari ini PB AGPK bersama Koordinator PPPN melaporkan dugaan pelanggaran etika dan pidana terkait bocornya dokumen penyelidikan KPK terhadap Kementerian ESDM. Kami berharap Dewas KPK menindaklanjuti laporan ini dan ada tindakan tegas yang dilakukan untuk memberantas mafia korup, apalagi terduga pelaku adalah petinggi di KPK" kata Koordinator PB AGPK, Khusniyati kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).
"Setelah dari KPK, kami mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan dugaan kejahatan yang luar biasa ini. ada upaya menghambat penyelidikan KPK " imbuhnya.
Khusniyati dkk mendatangi gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel). Kehadirannya untuk mendesak Dewas KPK menyelidiki oknum yang membocorkan berkas kasus dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM). PB AGPK dating bersama Kooordinator PPPN (Persatuan Pemuda Pemerhati Negara).
Diketahui, Firli sudah berkali-kali dilaporkan oleh elemen pemuda dan mahasiswa terkait dugaan pembocoran dokumen KPK.
Respons Firli soal Aduan Pembocoran Dokumen
Ketua KPK Firli Bahuri merespons soal dirinya dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK terkait isu bocornya dokumen penyelidikan terhadap Kementerian ESDM. Menanggapi hal itu, Firli menyampaikan komitmen pemberantasan korupsi.
"Komitmen saya hanya satu, bersihkan negeri ini dari korupsi. Tangkap dan tahan tersangka, siapa pun dia dan bawa ke pengadilan," katanya saat dihubungi, Kamis (6/4/2023).
Firli menegaskan KPK di bawah pimpinannya bekerja secara profesional dan tanpa pandang bulu. Dia pun akan bekerja optimal untuk Indonesia.
"KPK bekerja secara profesional dan tanpa pandang bulu. Saya akan tuntaskan pekerjaan pemberantasan korupsi sampai Indonesia bebas dari korupsi," katanya.
(zap/fjp)