Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar memprediksikan musim mudik tahun ini akan mengalami lonjakan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk itu, pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengimbau masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dengan penuh semangat dan mengutamakan keselamatan.
Cak Imin menyebut mudik merupakan tradisi luhur sekaligus sarana memperkuat solidaritas serta kebersamaan dengan keluarga dan kerabat di kampung halaman.
"Saya mengajak semuanya untuk mudik dengan semangat, utamakan keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan tidak memaksa diri. Pertama disiplin, kedua sabar, ketiga niat ikhlas untuk berbagi di kampung halaman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cak Imin mengungkapkan mudik musim 2023 ini diperkirakan akan mengalami lonjakan lantaran situasi pandemi COVID-19 yang mulai melandai. Selain itu, kondisi ekonomi masyarakat secara umum sudah cenderung stabil.
"Tahun ini kita bisa memprediksi mudik lebaran akan sangat besar jumlahnya. Karena rasa rindu sekaligus keadaan pandemi sudah tidak ada lagi, suasana ekonomi relatif tidak terlalu parah sehingga masyarakat punya kesempatan untuk mudik," terangnya.
Karena itu, Cak Imin mewanti-wanti masyarakat untuk tetap mawas diri baik sepanjang perjalanan mudik maupun saat arus balik nanti. Ia mengatakan esensi mudik adalah kebahagiaan dan berbagi.
"Saatnya kita pulang kampung membawa kebahagiaan. Yang bisa berbagi, berbagi. Yang belum bisa berbagi, menyambung kebahagiaan dalam kebersamaan," tuturnya.
Untuk diketahui, Presiden RI Joko Widodo Jokowi sebelumnya mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati pada arus mudik Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023. Sebab, jumlah pemudik diperkirakan melonjak 45% menjadi 123 juta orang pada 2023, dibandingkan sebesar 86 juta orang pada 2022.
"Ini saya ingatkan semuanya yang ingin mudik, hati-hati, ada lompatan yang besar, jumlah masyarakat yang mudik dari 86 juta, dari survei menjadi 123 juta. Artinya, ada kenaikan kurang lebih 45%," ujar Jokowi.
(ncm/ega)