Densus 88 Antiteror Polri sempat terlibat baku tembak hingga akhirnya menangkap enam terduga teroris di Lampung. Baku tembak itu menyebabkan dua terduga teroris tewas dan satu anggota Densus tertembak.
Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan keenam terduga teroris itu merupakan jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Dia menyebutkan mereka terafiliasi dengan teroris Bom Bali I, Zulkarnaen alias Arif Sunarso alias Daud.
"Keterlibatan mereka seperti yang sudah dijelaskan tadi adalah tergabung dengan jaringan Jamaah Islamiyah yang sebelumnya terafiliasi dengan kelompoknya Zulkarnain dan Upik Lawanga," kata Kombes Aswin kepada wartawan dalam konferensi pers, Kamis (13/4/2023).
Aswin mengatakan dua teroris yang tewas berinisial NG alias BA alias SA dan ZK. Sementara itu, empat lainnya yang telah ditangkap adalah PS alias JA, H alias NB, AM, dan KI alias AS.
Dia mengatakan para terduga teroris itu membantu dan menyembunyikan Zulkarnaen dan Upik Lawanga. "Kelompok yang kita bongkar sekarang ini adalah merupakan kelompok yang melakukan penyembunyian dari Zulkarnaen dan Upik Lawanga," ujarnya.
Aswin menuturkan penangkapan enam terduga teroris itu dilakukan dalam waktu dua hari. Dia mengatakan pentolan kelompok terorisme itu adalah teroris yang tewas, yakni N alias BA.
"Jadi dari dua hari tersebut diawali dengan penangkapan pertama pada tanggal 11 terhadap tersangka berinisial PS yang sudah disebutkan tadi alias J pada hari Selasa, yang kemudian diikuti dengan penangkapan terhadap saudara N alias BA yang merupakan salah satu pentolan yang bersangkutan dari kelompok ini," jelasnya.
Dia mengatakan kelompok teroris di Lampung ini terkait dengan jaringan Jamaah Islamiyah. Dia mengatakan pada 2020, Densus 88 Polri menangkap tersangka teroris Zulkarnaen dan Upik Lawanga yang sudah buron 18 tahun karena dibantu bersembunyi kelompok teroris lain.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Baku Tembak Densus 88 dengan Kelompok Terduga Teroris di Lampung':
(jbr/jbr)