Cerita Koper Rusak dan 'Kamar Kos' Irjen Firman Santyabudi

Hoegeng Awards 2023

Cerita Koper Rusak dan 'Kamar Kos' Irjen Firman Santyabudi

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 13 Apr 2023 12:34 WIB
Kakorlantas
Foto: Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Kepala Korps Polisi Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi diusulkan pembaca detikcom, Heri, sebagai salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2023. Heri menilai Firman adalah sosok pejabat utama Polri yang memiliki integritas, sederhana dan bersahaja.

Heri mengusulkan Irjen Firman lewat formulir pada tautan http://dtk.id/hoegengawards2023 pada Senin (27/3/2023). Berikut cerita Heri tentang Irjen Firman:

Saya kenal Pak Firman sejak beliau Kakorlantas saja. Kesan pertama saya, dia orangnya sederhana. Bahkan saya dan teman-teman sendiripun nggak tahu dia itu anak mantan wakil presiden RI (Try Soetrisno).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesan pertama saya yang buat saya yakin dia sederhana, saya pernah keluar kota sama Pak Firman. Dan kalau pejabat umumnya mulai dari kopernya aja sudah bermerek. Uniknya kopernya Pak Firman ini sudah kaya koper lama, rodanya rusak. Koper ini dia tenteng sendiri, dia bawa sendiri. Jadi nggak terkesan, 'Saya jenderal, saya harus dilayani'.

detikcom menghubungi Heri untuk menggali lebih dalam sosok Irjen Firman. Heri mengatakan dirinya adalah PIC kegiatan Korlantas Polri. Heri sendiri warga sipil, bukan anggota Polri.

ADVERTISEMENT

"Dia bukan orang yang datang dengan embel-embel latar belakangnya," kata Heri mengawali ceritanya tentang Irjen Firman.

Irjen Firman, lanjut Heri, juga memberi contoh kedisiplinan kepada jajaran anggota dan pegawai di Korlantas Polri. Contoh sederhananya, dia selalu datang awal dan pulang lebih malam.

"Kalau ngantor, pukul 05.30 WIB sudah di kantor. Pulangnya pukul 20.00 WIB lebih," ujar Heri.

Heri kemudian menuturkan integritas Irjen Firman nampak saat dia menghadapi masalah mudik Lebaran 2022, di mana Irjen Firman mengambil keputusan sulit. Untuk diketahui, mudik Lebaran 2022 diibaratkan mudik balas dendam usai 2 tahun pandemi COVID-19 melanda Tanah Air dan Pemerintah menerapkan larangan.

Saat itu Irjen Firman menerapkan kebijakan one way sepanjang Tol Cikarang Utama Bekasi Jawa Barat (Jabar) hingga Kalikangkung Jawa Tengah (Jateng). Semula one way dijadwalkan berakhir tengah malam, namun karena arus kendaraan ke arah Jawa sangat deras, maka one way dilanjutkan hingga kepadatan terurai.

Imbasnya, kendaraan dari arah Tol Purbaleunyi menuju Tol Cikampek tertahan. Banyak masyarakat mengeluhkan one way diperpanjang waktunya, namun Irjen Firman menjelaskan arus lalu lintas akan lumpuh jika kendaraan menuju Jateng tidak diurai.

"Ada juga cerita waktu masalah kebijakan One Way mudik. Waktu mengambil keputusan One Way dilanjutkan karena arus mudik ke Jawa sangat deras, sebagian masyarakat dari arah Purbaleunyi mau masuk Jakarta, yang ketahan di tol itu mengeluh. Sikap yang diambil Pak Firman itu nggak lari dari itu," ungkap Heri.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman SantyabudiFoto: Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi saat memimpin Operasi Ketupat 2022. (Deny Prastyo Utomo/detikcom)

"Justru Pak Firmannya kan tampil di media, kasih pengertian ke masyarakat. Kalau ingat omongannya, dia pertaruhkan jabatan dengan ambil keputusan itu. Jadi saya menilai Bapak ini nggak berat dengan jabatannya. Pada intinya dia siap menaruh jabatannya jika keputusannya salah. Dia maju saat itu di paling depan, dia langsung menjelaskan," lanjut Heri.

Masih soal Lebaran 2022, Heri yang bekerja di NTMC mengaku banyak kesempatan mengamati Irjen Firman. Dia pun melihat kesederhanaan lainnya dari Firman, yakni menjadikan pos pengamanan terpadu seperti kamar kost-nya

"Karena saya lihat dia juga full di lapangan, tidur di pos KM 29. Kita lihat tempat istirahatnya, biasa aja, tapi itu sudah kayak kos-kosannya. Hampir setiap hari dihabiskan patroli di km 29 dan titik-titik rawan. Di KM 29 semua aktivitas beliau," cerita Heri.

Dia kemudian mengatakan Irjen Firman selalu menyelipkan nasihat kebaikan atau pesan-pesan moral setiap memberikan pidato atau sambutan saat menghadiri acara. Nasihat atau pesan moral dari Irjen Firman, sambung Heri, membuat suasana acara hikmat.

"Misalnya lagi rapat untuk kegiatan, dia mengingatkan (ke anggotanya), 'Kita berseragam, nggak berseragam, nggak ada bedanya. Kita sama saja. Sepintar-pintarnya, secerdas-cerdasnya manusia, adalah yang ingat akan kematian'. Jadi memang orang yang kenal beliau pasti tahu beliau tidak membeda-bedakan orang dari latar belakangnya," terang Heri.

"Beliau juga suka kasih pesan moral, selalu bilang 'jangan sombong', 'segala sesuatu mau kecil, besar, harus dipersiapkan, jangan pernah merasa sudah bisa terus tidak mempersiapkan dengan baik'. Kalau saya boleh bilang, kalau bahasa saya, Pak Firman itu mungkin mau bilang, 'Jangan merasa bisa, tapi bisalah merasa'," imbuh Heri.

(aud/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads