Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi NasDem Ahmad Sahroni melempar candaan ke anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi. Sahroni mengungkit pernyataan Johan Budi yang bilang menteri pembuat gaduh berpotensi di-reshuffle di depan Mahfud, nyatanya tidak terjadi.
Candaan Sahroni disampaikan dalam Rapat Komisi III DPR bersama Ketua Komite TPPU Mahfud Md, Menkeu Sri Mulyani, dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Senin (11/4/2023). Saat mempersilakan Johan Budi memberikan tanggapan, Sahroni mengungkit pernyataan Johan Budi dalam rapat sebelumnya.
Di rapat Komisi III DPR terkait transaksi janggal Rp 349 triliun sebelumnya, Johan Budi bicara di depan Mahfud kalau menteri yang membuat gaduh berpotensi akan di-reshuffle. Dia menyebut Jokowi tidak suka kepada menteri pembuat gaduh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan kemarin Pak Johan menyampaikan ke Pak Mahfud bahwa kalau ada menteri yang terlalu ramai Pak Presiden nggak suka, kemungkinan tidak terjadi reshuffle karena sudah lewat," kata Sahroni.
"Silakan Pak Johan," lanjut Sahroni mempersilakan Johan Budi.
Johan Budi langsung menanggapi Sahroni. Dia menilai Sahroni mencoba mengadu domba.
"Ada maksud tersembunyi nih Pak Mahfud, ini kita beda fraksi dengan pimpinan komisi, mencoba mengadu domba dengan Pak Mahfud," kata Johan.
Johan Budi lantas meluruskan pernyataannya itu. Dia mengatakan tidak hanya mengingatkan Mahfud, tapi juga anggota Komisi III DPR.
"Saya ingatkan lagi Pak Pimpinan, ketika itu saya menyinggung juga anggota Komisi III loh, jangan ngancam-ngancam Pak Mahfud, yang lurus itu cuma penggaris pimpinan. Saya ingatkan menjadi anggota DPR itu 5 tahun bisa di-PAW," ujarnya.
"Jadi saya ingatkan kepada semua tidak hanya ke Pak Mahfud Md, saya juga mengingatkan Pak Mahfud bahwa jadi menteri itu juga bisa di-reshuffle. Saya netral jadi jangan coba adu domba saya dengan Pak Mahfud Md," ujar Johan Budi.
Simak Video 'Mahfud soal PT DKI Batalkan Tunda Pemilu: Tetap pada Jadwal Semula':