Usulan Tarif TransJ Naik di Jam Sibuk Tuai Kritik

Usulan Tarif TransJ Naik di Jam Sibuk Tuai Kritik

Tim detikcom - detikNews
Senin, 10 Apr 2023 20:34 WIB
Sistem ganjil genap efektif diberlakukan sejak awal bulan Agustus 2018. Para pengguna jalan pun memilih menggunakan bus Transjakarta.
Ilustrasi bus TransJakarta dipenuhi penumpang (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Tarif bus TransJakarta (TransJ) diusulkan untuk naik. Usulan tersebut menuai kritik.

Kenaikan tarif angkutan bus TransJ diusulkan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Pihak TransJ pun meminta pendapat pelanggan soal kenaikan tarif TransJ di jam sibuk.

Tarif TransJ diusulkan naik menjadi Rp 5.000 saat jam sibuk. TransJ menggelar survei untuk menyerap aspirasi penumpang terkait kenaikan tarif hingga Kamis (13/4/2023) nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adanya usulan penyesuaian tarif Transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada waktu sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00)," demikian tulis pihak TransJ lewat akun Twitter @PT_Transjakarta, Senin (10/4/2023).

TransJ ingin mengetahui masukan pelanggan terkait penyesuaian tarif TransJ yang terbaru. Dalam postingan tersebut, TransJ ikut mengunggah QR code untuk dipindai yang akan terhubung ke laman survei daring TransJ.

ADVERTISEMENT

"Sampaikan pendapat Sahabat TiJe atas gagasan kalian dengan cara scan QR code yang tertera atau melalui link https://bit.ly/TarifTJ," katanya.

Heru: Usul Tarif TransJ Naik Masih Dikaji

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan usulan tersebut perlu dikaji lebih lanjut. Heru menekankan setiap kebijakan mesti berpatokan pada kepentingan umum.

"Kajian-kajian dulu ya, kita lihat," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (3/4).

Kritik Anggota Dewan

Rencana kenaikan tarif bus TransJ menuai kritik dari anggota DPRD DKI Jakarta. Sejumlah fraksi menolak wacana tarif TransJ naik.

Anggota Dewan meminta rencana tersebut dikaji lebih dalam. Selain itu, ada yang menyebut semestinya tarif TransJ gratis.

Berikut ini kritik dari anggota DPRD DKI Jakarta:

Demokrat Minta TransJ Kaji Usul Tarif Naik

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Desie Christhyana meminta usul tarif TransJ dikaji dengan menimbang perekonomian masyarakat pelanggan tetap bus TransJ.

"Saya setuju apa yang disampaikan oleh PJ Gubernur, perlu adanya kajian-kajian mendalam. Apalagi dengan perekonomian masyarakat menengah ke bawah yang menjadi pelanggan tetap TransJakarta," kata Desie.

Desie menyinggung para pekerja pelanggan TransJ yang tidak mengalami kenaikan gaji. Dia mengatakan pekerja di Jakarta kerap mengandalkan TransJ dalam berkegiatan sehari-hari.

"Yang di mana pegawai-pegawai tidak adanya kenaikan gaji. Rata-rata contoh pegawai marketing dari berbagai profesi itu yang tiap harinya memakai transportasi TransJ untuk menemui kliennya sehari dia harus mengeluarkan berapa hanya untuk bolak-balik kantor dan ketemu klien," ujarnya.

Lihat juga Video 'Anies Resmikan Tarif Integrasi LRT-MRT-TransJ: Maksimal Rp 10 Ribu':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Dia menyarankan agar DTKJ dan Dishub DKI melakukan kajian lebih dalam terkait usulan kenaikan tarif TransJ.

PDIP: Tarif TransJ Harusnya Gratis!

PDIP menolak wacana kenaikan tarif bus TransJ menjadi Rp 5.000 pada jam-jam sibuk. Anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi PDIP Manuara Siahaan mempertanyakan alasan kenaikan tarif.

Manuara mengatakan situasi perekonomian masih sulit. Selain itu, dia menyoroti standar pelayanan TransJ belum baik hingga saat ini.

"Nggak setuju kita. Saya akan tolak. Nggak benar itu," kata Manuara saat dihubungi, Senin (10/4).

Lebih lanjut Manuara mewanti-wanti masyarakat menjadi ogah beralih ke transportasi publik di DKI. Padahal, menurut dia, selama ini pemerintah menggencarkan penggunaan transportasi publik oleh warga.

Menurutnya, seharusnya angkutan umum termasuk TransJ digratiskan, dibanding tarifnya harus dinaikkan.

"Justru itu, itu alasan yang keempat. Harusnya justru digratiskan aja. Ini mau dinaikkan," ujar dia.

Manuara mengatakan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI belum ada komunikasi terkait usul kenaikan tarif ini ke DPRD. Manuara menuding ada 'pesanan' di balik wacana kenaikan ini.

PKS Singgung Pelayanan TransJ

Anggota DPRD DKI Fraksi PKS Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) mengkritik rencana kenaikan tarif bus TransJ menjadi Rp 5.000 pada jam-jam sibuk. Dia mengatakan kualitas pelayanan TransJ masih kurang.

MTZ awalnya mengapresiasi kenaikan jumlah penumpang bus TransJakarta pada 2022 menjadi 3 juta penumpang dari sekitar 1 juta pada tahun sebelumnya.

MTZ menceritakan dia sering menggunakan bus TransJ dari rumah ke kantor. Dia menilai keadaan halte TransJ dan kondisi penumpang di dalam bus masih belum sebanding.

"Jadi pelayanannya ini masih kurang banget loh. Bahkan ada yang ngadu ke Pak Jokowi langsung kemacetan di Jakarta sudah di luar nalar, kepadatan pengguna KRL, bus umum termasuk TransJakarta sudah tidak lagi manusiawi," ujar MTZ dalam unggahan di media sosialnya yang telah mengizinkan untuk dikutip.

Menurutnya, perlu ada antisipasi pelayanan dalam menyambut jumlah penumpang yang terus meningkat. Dia menyinggung proses renovasi di sejumlah halte TransJ yang berdampak pada penumpang.

"Ini revitalisasi TransJakarta Kampung Melayu ditargetkan selesai awal Agustus 2023, padahal ini mulainya Januari 2023. Berarti 8 bulan nggak ada halte di situ. Jadi penumpang ke sana ke mari nggak jelas. Sebelum naik tarif mohon ya kualitasnya ditingkatkan," ucapnya.

Halaman 3 dari 2
(jbr/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads