Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) disebut mengusulkan kenaikan tarif bus TransJakarta (TransJ). Pihak TransJ pun menyerap aspirasi pelanggan.
TransJ meminta pendapat pelanggan dengan cara membagikan survei kepada para pelanggan. Pelanggan dimintai pendapat soal kenaikan tarif TransJ di jam sibuk.
"Adanya usulan penyesuaian tarif Transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada waktu sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00)," demikian tulis pihak TransJ lewat akun Twitter @PT_Transjakarta, Senin (10/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menyatakan ingin mengetahui masukan pelanggan terkait penyesuaian tarif TransJ yang terbaru. Dalam postingan tersebut, TransJ ikut mengunggah QR Code untuk dipindai yang akan terhubung ke laman survei daring TransJ.
"Sampaikan pendapat Sahabat TiJe atas gagasan kalian dengan cara scan QR code yang tertera atau melalui link https://bit.ly/TarifTJ," katanya.
TransJ akan menyerap aspirasi penumpang terkait kenaikan tarif hingga Kamis (14/4) nanti.
Heru Budi: Tarif TransJ Diusulkan Naik Masih Dikaji
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan usulan tersebut perlu dikaji lebih lanjut.
"Kajian-kajian dulu ya, kita lihat," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (3/4).
Heru belum membahas lebih lanjut mengenai usulan tersebut. Meski begitu, Heru menekankan setiap kebijakan mesti berpatokan pada kepentingan umum.
"Intinya untuk kepentingan umum," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya sedang menghimpun pendapat warga melalui survei.
Syafrin tak menjelaskan berapa tarif bus TransJakarta yang diusulkan DTKJ. Dia mengatakan tarif bus TransJakarta tak pernah naik sejak 2007, yakni Rp 3.500.
Simak juga 'Komentar Anggota DPR Usai Coba Naik KRL di Jam Masuk Kerja':