Helianti Hilman, Perempuan Asal Gunung Ijen Pendiri Sekolah untuk Petani

Sosok

Helianti Hilman, Perempuan Asal Gunung Ijen Pendiri Sekolah untuk Petani

Nada Celesta - detikNews
Senin, 10 Apr 2023 06:56 WIB
Jakarta -

Tumbuh di bawah teduhnya Gunung Ijen, Helianti merasa dekat dengan alam. Ditambah lagi, ibunya yang selalu menyediakan bahan pangan dari hasil tanamnya sendiri,Helianti tumbuh menjadi perempuan yang sadar betapa mudahnya hidup dengan bertani.

"Saya itu dulu malah tahunya makanan itu cuma pergi ke belakang,pungut-pungut masak. Saya nggak tahu bahwa orang itu harus membeli untuk makanan," kenang Helianti di program Sosok detikcom.

Ingatan manis tentang tanah subur yang mudah diolah serta hamparan sawah dengan berbagai jenis tanaman pun terus dipupuknya. Ia menyadari, pergeseran gaya hidup membuat banyak hal berubah seiring umurnya yang tidak lagi belia. Salah satunya, hilangnya ladang garapan serta berkurangnya jumlah petani. Ekonomi menjadi faktor utamanya. Petani yang semula bisa menggunakan hasil sawahnya untuk bertahan hidup, kini harus berperang dengan permainan ongkos kebutuhan tanam hingga harga jual hasil pertanian. Biaya produksi yang tinggi, terkadang tidak sebanding dengan hasil penjualan di akhir masa tanam. Inilah yang menurutnya membuat para petani gigit jari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persoalan ini kemudian menggerakkan Helianti untuk mendirikan Javara Academy di tahun 2015. Pusat pendidikan ini kemudian berubah nama menjadi Sekolah Seniman Pangan di 2017. Bukan sembarang sekolah, institusi ini fokus pada pemberdayaan petani lewat program-program kewirausahaan. Targetnya adalah mendidik para petani untuk mengolah pangan secara holistik, bukan hanya berhenti pada proses produksi bahan melainkan hingga sampai pada tahap penyajian serta pengemasan.
Helianti mengatakan, ada sebuah alasan unik mengapa regenerasi petani gagal terjadi.Profesi ini dianggap kurang 'keren' dan tidak menguntungkan secara finansial. Maka, salah satu materi ajar yang ditonjolkan di Sekolah Seniman Pangan adalah personal branding dan marketing.

Salah satu parameter keberhasilan para peserta didik adalah kemampuan untuk bersaing di pasar lokal. Sehingga, Helianti menekankan pentingnya ekosistem pendukung untuk para petani di daerah. Maka, Sekolah Seniman Pangan juga melakukan pendekatan regional untuk menciptakan banyak wirausahawan di daerah tersebut, terutama daerah di luar Jawa.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan kan Seniman Pangan kan banyak fokusnya di luar Jawa dan kebanyakan malah kawasan Indonesia Timur, atau hutan Kalimantan, atau hutan Sumatera," terang Helianti.

9 tahun pasca-berdirinya Seniman Pangan, halaman selanjutnya.

"Kami bukan hanya sekolah, kami ecosystem builder," lanjutnya.

Hingga saat ini, Sekolah Seniman Pangan telah berdiri selama 9 tahun lamanya. Dalam perjalanannya, akademi ini telah mencetak lebih dari 1000 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pencapaian tersebut tak lantas membuat Helianti puas. Ia, bersama Sekolah Seniman Pangan ingin terus membuat dampak terhadap ekosistem food-preneurship yang lebih luas di daerah-daerah.

"Nah tentunya cita-citanya adalah bagaimana membangun regional-regional ekosistem tadi gitu kan supaya bisa memfasilitasi dan mempermudah startup-startup baru yang akan tumbuh," jelas Helianti.

Halaman 2 dari 2
(nad/vys)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads