Fenomena gerhana Matahari hibrida 20 April 2023 bisa diamati dari Indonesia. Jangan sampai salah, ada cara aman untuk mengamati gerhana matahari.
Untuk diketahui, gerhana Matahari hibrida terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana ada daerah yang mengalami gerhana Matahari total dan ada pula yang mengalami gerhana Matahari cincin (tergantung lokasi pengamat). Kejadian tersebut disebabkan oleh kelengkungan Bumi.
Lalu, bagaimana cara mengamatinya?
Dalam konferensi pers gerhana Matahari hibrida yang diselenggarakan di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Kamis (6/4/2023), Tim Planetarium dan Observatorium UP PKJ Taman Ismail Marzuki (TIM) menjelaskan cara mengamati gerhana Matahari hibrida. Mereka mengimbau masyarakat untuk tidak melihat fenomena tersebut secara langsung.
"Dalam pengamatan, jangan sekali-kali melihat secara kasat mata ke arah Matahari ataupun fenomena yang menyertainya seperti gerhana Matahari," bunyi keterangan tertulis Tim Planetarium dan Observatorium UP PKJ TIM.
Masyarakat bisa mengamati gerhana matahari dengan teleskop. Namun, teleskop tersebut harus disertai dengan filter khusus matahari (solar filter).
"Apabila jika menggunakan peranti optis seperti binokuler atau teleskop harus disertai dengan filter khusus matahari (solar filter)," tulis Tim Planetarium dan Observatorium UP PKJ TIM.
Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius. Sebagai alternatif, masyarakat yang tidak menggunakan filter matahari bisa memakai metode proyeksi lubang jarum.
"Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius, bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan," tulis Tim Planetarium dan Observatorium UP PKJ TIM.
"Alternatif pengamatan gerhana selain menggunakan filter matahari dapat juga melalui metode proyeksi lubang jarum (pin hole)," lanjutnya.
(imk/imk)