Upaya Paryanto Saat Sekarat di Balik Terungkapnya Serial Killer Mbah Slamet

Tim detikJateng - detikNews
Rabu, 05 Apr 2023 11:48 WIB
Banjarnegara -

Kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, menghebohkan publik. Dukun bernama Slamet Tohari atau Mbah Slamet itu ternyata seorang pembunuh berantai yang menghabisi 12 korban dihabisi nyawanya.

Dilansir detikJabar, aksi sadis dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) diceritakan langsung oleh korban Paryanto (53), warga Kabupaten Sukabumi, sesaat sebelum tewas dibunuh. Momen horor yang dirasakan Paryanto diceritakan pada sang anak melalui pesan teks dan rekaman suara (voice note) di aplikasi perpesanan.

Pada awalnya, Paryanto mengirimkan lokasi keberadaannya kepada anaknya. Kemudian dia menambahkan sebuah pesan yang mengisyaratkan jika ia dalam bahaya.

"Takut ayah mati, ini shareloc Pak Slamet. Misal ayah nggak ada kabar sampai hari Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat ya," tulis Paryanto kepada anaknya, dikutip Rabu (5/4/2023).

Tiga pesan suara pun masuk di ponsel anaknya. Saat diputar, suara parau korban terdengar. Bahkan suaranya seperti berbisik. Paryanto saat itu ketakutan dan sempat tak sadar saat di hutan.

"Ini waspada saja takutnya ayah kan namanya nggak punya teman, nggak punya rekan-rekan yang ayah percaya lagi, pokoknya ayah agak sedikit ngeri, apalagi tadi di hutan, ayah nggak sadar, bawaannya ngantuk mulu," katanya.

Selain itu, Paryanto mengaku merasa ngantuk setelah meminum air dalam kemasan. Dia juga merasa seperti orang gila. Pesan suara itu ditutup dengan ucapan doa Paryanto agar selamat.

"Minum p*****, tidur lagi, tidur lagi sambil nunggu, kepala ayah langsung tidur di bawah, ini saja ayah kaya mabok, ngomong sendiri kayak orang gila, ya sudah ya. Moga-moga selamat sampai tujuan dan sukses. Amin," ucap Paryanto mengakhiri rekaman suara tersebut.

Berbekal pesan yang disampaikan korban, GE, anak Poryanto, kemudian melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. Dari hasil pengembangan, petugas menangkap Slamet Tohari.

Polisi mengungkap Poryanto dihabisi Slamet dan dikubur di jalan setapak. Dari penemuan itu, terungkap ada 11 korban lain yang dikubur Mbah Slamet.

Pengakuan Mbah Slamet

Mbah Slamet membunuh 12 korbannya di lahan perbukitan miliknya. Setelah mengelabui korbannya dengan ritual malam selama satu jam, dia lalu menyuguhkan minuman 'penghabisan'.

"Berangkat dari rumah jam 4 (sore). Sampai sini masih terang. Setelah itu ritual bersama korban," kata dukun asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, itu saat dibawa polisi ke ladang tempat eksekusi sekaligus kuburan massal korbannya, seperti dilansir detikJateng, Selasa (4/4/2023).

Dia mengatakan ritual itu berlangsung satu jam. "Setelah ritual, sekitar setengah 8 malam, saya suruh minum yang dicampur dengan potasium dan obat penenang," ujar Slamet. Menurutnya, reaksi larutan racun pencabut nyawa itu tak butuh waktu lama.

"Setelah diminum, orangnya tidak sempat bilang seperti itu (teriak meminta tolong). Tidak bisa bilang apa-apa, muntah sedikit. Lima menit kemudian tidak terasa apa-apa. Nggak sampai bilang apa-apa," ucapnya.

"Pada saat meninggal dunia, nadinya sudah betul-betul mati, baru dikubur," imbuh Slamet.

Baca selengkapnya di sini dan di sini.




(idh/idh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork