Komisi I DPR RI menyetujui penerimaan hibah 15 unit rantis Bushmaster Protected Mobility Vehicle (BPMV) dari Australia. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut tidak ada timbal balik dari hibah itu.
"Nggak, nggak ada. Tadi ada yang nanya itu (udang di balik batu), tapi kita jawab nggak ada," kata Laksamana Yudo kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Laksamana Yudo mengatakan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Australia terjalin dengan baik, khususnya di institusi TNI. Untuk itu, Yudo menyebut rantis itu murni hibah.
"Kita kan sudah kerja sama baik selama ini baik. Baik TNI kemarin kan Panglima Australia juga datang ke tempat saya baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara TNI sudah terjalin dengan baik," ucap Yudo.
"Jadi tidak ada (udang di balik batu), timbal-baliknya tidak ada. Jadi murni dihibahkan kepada kita," imbuhnya.
Lebih lanjut, Yudo menjelaskan unit hibah ini nantinya akan digunakan untuk pasukan perdamaian luar negeri. Yudo mengatakan Bushmaster ini memang diperuntukkan bagi pasukan perdamaian khusus United Nations (UN) Peacekeeping Forces.
"Jadi Bushmaster yang 15 buah hibah dari Australia, hibah gratis. Artinya termasuk spare part dan perawatannya selama 6 bulan. Nah alat ini nanti akan kita gunakan untuk pasukan perdamaian di luar negeri," terang Yudo.
"Itu memang untuk pasukan perdamaian (UN), pasukan khusus UN, yang dulu rencananya kerjasama, tapi Australia tidak jadi. Sehingga ini (rantis) dihibahkan kepada kita," sambungnya.
Komisi I DPR menyetujui penerimaan hibah 15 unit kendaraan taktis Bushmaster Protected Mobility Vehicle dari pemerintah Australia untuk PMPP TNI. Semua fraksi menyetujui hibah yang nantinya digunakan untuk perdamaian dunia itu.
Rapat itu digelar di ruang rapat Komisi I di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/4). Rapat ini digelar bersama Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Pimpinan rapat sekaligus Wakil Ketua Komisi I Abdul Haris membacakan kesimpulan di akhir rapat. Abdul Haris mengatakan rantis ini akan digunakan untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan personel Satgas Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (OPPD).
(rfs/rfs)