Siswa SMA Insan Cendekia Patah Tulang Hidung Usai Dikeroyok di Asrama

Siswa SMA Insan Cendekia Patah Tulang Hidung Usai Dikeroyok di Asrama

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Sabtu, 01 Apr 2023 14:59 WIB
Ilustrasi kekerasan anak Bullying
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Bogor -

Siswa kelas X SMA Insan Cendekia, Sentul, Bogor, dikeroyok teman-temannya di asrama setelah dituduh mencuri. Korban disebutkan mengalami patah tulang hidung dan memar-memar setelah dikeroyok tersebut.

"Kondisi terakhir korban, ditemukan bagian tulang hidung patah pada saat dilakukan rontgen 2D di RS EKA Hospital Cibubur," kata Fahrurozi melalui keterangannya, Sabtu (1/4/2023).

Kondisi itu disebut per 27 Maret 2023. Rontgen dilakukan karena korban merasakan keluhan dan melihat hidung bengkok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di mediasi yang dilakukan, kami minta diberikan ganti rugi atas apa yang terjadi pada anak kami, para orang tua pelaku di mediasi terakhir melalui pertemuan online, menyanggupi untuk memberikan ganti rugi biaya pengobatan," ujarnya.

Pengeroyokan itu terjadi setelah korban dituduh mencuri. Korban akhirnya terpaksa mengakui hal yang tidak diperbuatnya karena tidak kuat mendapatkan pemukulan dari para pelaku.

ADVERTISEMENT

"Setelah dia dipukulin dan anak saya merasa terancam nyawanya dia akhirnya terpaksa mengaku, bahwasanya dia mengaku mencuri," katanya.

Namun pengakuan mencuri itu tak berarti apa-apa. Korban justru tambah dikeroyok habis-habisan hingga babak belur.

"Sayangnya lagi, setelah dia mengaku mencuri, malah dikeroyok oleh delapan orang itu. Pertama ada tiga orang bergantian, kemudian sisanya gantian mukul dan ramai-ramai," jelasnya.

Baca penjelasan pihak sekolah di halaman selanjutnya....

Lihat juga Video: Heboh Video Pengeroyokan Lukai Remaja di Yogyakarta, Pelaku Diburu

[Gambas:Video 20detik]




Penjelasan Pihak Sekolah

Sebelumnya, seorang siswa kelas X SMA Insan Cendekia dikeroyok delapan orang temannya di asrama di Sentul, Kabupaten Bogor. Pihak sekolah membantah korban dikeroyok, itu murni pertengkaran biasa.

"Jadi permasalahannya adalah bahwa bukan penganiayaan. Kalau penganiayaan terkesannya adalah terjadi sepihak. Saya termasuk yang menangani dari awal permasalahan itu," kata Kepala SMA Insan Cendekia, Alfian Adi, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/4/2023).

Alfian membantah kondisi korban yang disebut sampai babak belur akibat kejadian itu. Namun bukan berarti pihaknya membenarkan terjadinya kekerasan tersebut.

"Kalau dikatakan bahwa hidungnya hancur dan lain-lain, itu tidak betul. Bukan berarti sekolah membenarkan salah satu pihak anak, nggak. Tapi sekolah kan punya tanggung jawab menasihati anak. Karena kami institusi pendidikan, sudah jadi tanggung jawab dan tugas kami ketika ada pelanggaran," jelasnya.

Alfian menyebut kejadian itu murni pertengkaran antara pelaku dan korban. Dia juga telah memanggil para orang tua yang terlibat dalam kejadian itu untuk dicarikan solusi bersama.

Alfian mengatakan orang tua korban dan para pelaku yang diwakilkan oleh salah satu orang tua melakukan mediasi pada 21 Februari.

"Nah di tanggal 21 Februari itu, orang tua juga sudah bertemu meskipun 8 anak itu diwakili oleh salah satu orang tua. Setelah itu, di tanggal 21 Maret itu terjadi di sekolah, kami kumpulkan guru-guru. Kami sampaikan bahwa apakah betul ini mencuri, memukuli, dan seterusnya. Ternyata, di situ terjadi pengakuan yang terbalik katanya tidak mencuri, padahal di hari Minggu dan Seninnya si anak ini mengaku mencuri. Kami punya tim tatib di sekolah, itu sudah membuat semuanya," paparnya.

"Akhirnya ya sudah kalau seperti itu yang tadinya mengaku mencuri, jadi tidak mencuri. Jadi bukan memukuli mengeroyok gitu ya, tapi dipukul satu kali itu," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(rdh/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads