Seorang siswa kelas X SMA Insan Cendekia dikeroyok delapan orang temannya di asrama di Sentul, Kabupaten Bogor. Pihak sekolah membantah korban dikeroyok, itu murni pertengkaran biasa.
"Jadi permasalahannya adalah bahwa bukan penganiayaan. Kalau penganiayaan terkesannya adalah terjadi sepihak. Saya termasuk yang menangani dari awal permasalahan itu," kata Kepala SMA Insan Cendekia, Alfian Adi, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/4/2023).
Alfian juga menceritakan awal mula kasus yang terjadi pada Sabtu (18/2) tersebut. Dia sebagai pihak yang memediasi kedua belah pihak saat itu.
"Anak-anak itu pada malam hari mencurigai, di situ (berita) dianiaya karena mencuri sejumlah uang di teman-temannya. Dia melakukan pencurian, kemudian terjadilah istilahnya berkelahi di asrama," terangnya.
"Kemudian di pagi harinya, diketahui bahwa terjadi perkelahian karena latar belakang pencurian. Anak-anak melakukan itu karena ada pencurian," sambungnya.
Alfian membantah kondisi korban yang disebut sampai babak belur akibat kejadian itu. Namun bukan berarti pihaknya membenarkan terjadinya kekerasan tersebut.
"Kalau dikatakan bahwa hidungnya hancur dan lain-lain, itu tidak betul. Bukan berarti sekolah membenarkan salah satu pihak anak, nggak. Tapi sekolah kan punya tanggung jawab menasihati anak. Karena kami institusi pendidikan, sudah jadi tanggung jawab dan tugas kami ketika ada pelanggaran," jelasnya.
Alfian menyebut kejadian itu murni pertengkaran antara pelaku dan korban. Dia juga telah memanggil para orang tua yang terlibat dalam kejadian itu untuk dicarikan solusi bersama.
"Bukan (penganiayaan), murni bertengkar, yang uangnya diambil juga nggak terima. Karena kan itu dari orang tuanya untuk jajan," imbuhnya.
Baca selanjutnya: kronologi versi korban
Lihat juga Video: Heboh Video Pengeroyokan Lukai Remaja di Yogyakarta, Pelaku Diburu
(rdh/mea)