"Ini dijalankan dengan strategi mempertahankan sentralitas ASEAN, melalui kapasitas yang kuat untuk mengantisipasi dan menjawab tantangan masa depan. Strategi berikutnya ialah menjaga kekuatan kawasan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi global," kata Yanuar dalam keterangan tertulis, Jumat (31/3/2023).
Selama kepemimpinan Indonesia, akan dihasilkan Deklarasi Para Pemimpin Negara tentang ASEAN sebagai Episentrum Pertumbuhan dalam KTT ASEAN ke-43. Empat prioritas utama kerja sama akan dilakukan, berupa penguatan arsitektur kesehatan, serta penguatan ketahanan pangan, termasuk kelancaran rantai pasok dan fasilitasi perdagangan.
Prioritas berikutnya ialah memperkuat ketahanan energi dalam mendukung transisi energi menuju energi bersih dan terbarukan, termasuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan. Juga diprioritaskan untuk memperkuat stabilitas keuangan dalam menghadapi guncangan eksternal.
"Indonesia akan merealisasikan secara konkret bidang kerja sama khusus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan. Di antaranya, pengembangan ekosistem kendaraan listrik regional, penguatan ketahanan pangan, meningkatkan penggunaan Local Currency Transaction (LCT) dan Payment Connectivity, menguatkan kerja sama ASEAN, kerja sama perlindungan pekerja migran, serta kerja sama dalam inisiatif One Health," jelas Yanuar.
Secara khusus Yanuar memperhatikan urgensi kerja sama indo pasifik dan ASEAN. "Tujuan strategis kerja ini untuk membangun kepercayaan, dan menyampaikan pesan perubahan paradigma dari persaingan menjadi kolaborasi inklusif," ujar Yanuar.
Ivanovich Agusta yang turut hadir pada acara ini menjelaskan dalam dimensi sosio-kultural, Epicentrum of Growth diterjemahkan ke dalam lima prioritas utama, yaitu kesehatan, pembangunan desa, pekerja, lingkungan, dan pembangunan inklusif.
"Juga akan direalisasikan kerja sama pembentukan jaringan desa, yang berisi komitmen sinergi pembangunan desa di ASEAN, sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat ASEAN, dan pencapaian agenda pembangunan global dan regional," imbuhnya.
Untuk mengimplementasikan kerja sama ini, Indonesia akan menyelenggarakan serangkaian acara unggulan di bawah payung ASEAN-Indo-Pacific Forum. Di antaranya forum ekonomi kreatif, dialog pemuda tentang pengembangan digital untuk SDGs, forum infrastruktur, dan KTT Bisnis dan Investasi ASEAN.
Forum-forum tersebut akan fokus pada isu-isu mendasar pembangunan infrastruktur di Indo-Pasifik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Area fokus akan mencakup konektivitas, infrastruktur digital dan hijau, serta pembiayaan infrastruktur.
Sebagai informasi, forum tersebut juga dihadiri tim Senior Official Meeting on Rural Development dan Poverty Eradication (SOMRDPE) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Hadir langsung Ivanovich Agusta, Fince Decima Hasibuan, Theresia Junidar, Sudarti, Minarni Marbun, dan Yoga Sidharta. (fhs/ega)