Arteria Curhat Di-bully 'Banyak Bacot' karena Tak Berani Ditantang Mahfud

Arteria Curhat Di-bully 'Banyak Bacot' karena Tak Berani Ditantang Mahfud

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 29 Mar 2023 22:10 WIB
Jakarta -

Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan cerita terkait dirinya yang mendapat bully-an setelah menyatakan tidak berani menjawab tantangan Ketua Komite Nasional TPPU Mahfud Md soal transaksi janggal Rp 349 triliun. Arteria mengaku bahkan disebut cupu hingga banyak bacot.

Curhat itu disampaikan Arteria di depan Mahfud Md saat rapat di Komisi III DPR soal Rp 349 triliun, Rabu (29/3/2023). Arteria awalnya bicara terkait dirinya yang berani hadir di rapat menghadapi Mahfud Md.

"Saya hadir Pak Mahfud, insyaAllah saya tidak lari dan saya akan dengar apa yang bapak sampaikan tadi," kata Arteria dalam rapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arteria mengatakan tidak pernah mengomentari pernyataan Mahfud Md selama ini. Dia mengaku juga hanya buka suara ketika rapat di DPR.

"Saya adalah orang yang tidak pernah mengomentari bapak selama ini, di WA group, di Twitter teman-teman, di IG teman-teman, di media, di medsos, saya puasa, Pak. Saya hormat sama Pak Mahfud. Saya disiplin di-doorstop media berkali-kali, saya kata saya tidak mau bicara. Saya disiplin saya bicara di forum resmi DPR, forum resmi rapat kerja dengan PPATK, forum yang sangat konstitusional," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Arteria lantas kaget ketika ditantang Mahfud Md beberapa saat yang lalu. Dia menjawab tantangan itu dengan mencoba sabar, tapi justru di-bully.

"Tiba-tiba saya juga kaget setelah itu saya ditantang, saya mencoba juga untuk sabar, Pak, semua orang punya keberanian, saya pastikan saya juga punya keberanian. Tapi saya katakan, saya nggak berani nerima tantangan Prof, di-bully Prof, cupu, penakut, apa, banyak bacot, dan sebagainya," ujarnya.

Dia mengaku kecewa lantaran Mahfud Md sudah dianggap seperti orang tua dan gurunya sendiri. Tak hanya itu, dia juga mengatakan Mahfud Md justru hari ini 'membunuh' dirinya dengan membenturkan dengan Kepala BIN Budi Gunawan.

"Saya katakan 'beliau saya anggap sebagai orang tua saya, sebagai guru saya', 'wah itu alasan klasik', macem-macem, saya juga kaget sampai hari ini, bahkan ada yang katakan 'kok ke Prof seperti', saya katakan 'saya katakan saya sudah diem, Prof masih ngegas, saya harus melawan?' saya bilang seperti itu," jelasnya.

"Saya hormati Prof orang tua dan guru saya, akhirnya saya putuskan itu dulu, betul, Pak. Prof membunuh anak-anak yang Prof didik sendiri kalau begini caranya, Prof. Saya punya karir dari kecil, Prof, saya tidak pernah pakai fasilitas apa-apa, tiba-tiba Prof mencoba membenturkan saya dengan yang amat saya hormati Pak Budi Gunawan tadi," lanjut Arteria Dahlan.

(maa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads