Penumpukan penumpang KRL terjadi di Stasiun Cawang sore ini. Kepadatan terjadi hingga para anak kereta (anker) kesulitan masuk kereta.
Pantauan detikcom di Stasiun Cawang, Rabu (29/3/2023), pukul 16.20 WIB, suasana di dalam Stasiun Cawang mulai ramai. Kebanyakan penumpang adalah para pekerja yang hendak pulang.
Terlihat para penumpang mulai memenuhi antrean di peron 2 arah Bogor. Sementara itu, peron 1 arah Jakarta Kota terlihat lebih sepi.
Para anker kesulitan masuk ke dalam kereta karena sudah dipenuhi oleh penumpang yang naik di Manggarai. Salah seorang penumpang bahkan tasnya terjepit akibat terlalu banyak orang.
"Wah, Kak, gila sih. Aku hampir mau nangis. Untung ada petugas yang langsung tahanin pintunya. Nggak kebayang deh kalau nggak ada petugas ya tadi. Penuhnya itu nggak main-main, Kak," ucap Nina (27),
Nina mengatakan, meskipun antreannya tak sepenuh Manggarai, sikut-sikutan sudah hal yang biasa saat ingin masuk ke dalam kereta.
Senada dengan Nina, Andi (30), seorang pekerja yang ingin menuju Bogor, sampai harus mundur dan kembali mengantre menunggu kereta selanjutnya. Menurutnya, lebih aman untuk mengalah daripada harus jatuh dan terjepit.
"Sebagai yang tiap hari PP naik KRL, kayaknya sudah terbiasa sih dengan semua ini," ujar Andi.
"Apalagi sekarang lagi hujan ya, nggak mau ambil risiko. Mending pulang agak lambat yang penting sampai di tujuan," lanjutnya.
Penumpang Minta Gerbong Ditambah
Pada pukul 17.03 WIB, hujan deras mengguyur Stasiun Cawang. Terlihat para petugas bersiaga untuk mengatur dan memastikan keamanan para penumpang.
Para penumpang berpesan untuk memperbanyak gerbong di jam-jam pulang kantor. Terlebih saat ini hanya tersedia 8-10 gerbong saja per kereta, dan jeda yang cukup lama sekitar 10-15 menit.
"Tumben nih keretanya agak lama, jadi harus nunggu. Malah hujan, jadinya licin jalanan," ujar Sony (42), salah satu anker yang sedang menunggu kereta Bogor.
"Nih harusnya KAI nyediain gerbong agak banyakan sih. Apalagi ini jam-jam segini padet banget orang-orang pada balik," lanjutnya.
Senada dengan Sony, Nina juga berpesan hal yang sama, terutama bagi para anker yang harus lebih aware.
"Tahu kok pada buru-buru mau pulang, tapi kalau kayak gini kan bikin rada khawatir sama keselamatan diri, ya," ujar Nina.
(dwia/imk)