Polemik Kampung Susun Bayam, Walkot Jakut Tawarkan Warga Pindah ke Rusun

Polemik Kampung Susun Bayam, Walkot Jakut Tawarkan Warga Pindah ke Rusun

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 28 Mar 2023 14:30 WIB
Persaudaraan Warga Kampung Bayam (PWKB)  menggelar demonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta
Warga eks Kampung Bayam (Tiara Aliya Azzahra/detikcom)
Jakarta -

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim memberikan solusi kepada eks warga Kampung Bayam agar segera mendapatkan hunian layak. Ali berharap warga bersedia dipindahkan ke rusun-rusun yang tersedia di Jakarta.

"Kalau solusi sih mereka mau nggak ke rusun, itu saja. Kalau mereka mau, saya carikan. Kasihan juga," kata Ali saat ditemui di Kamal Muara, Jakarta Utara, Selasa (28/3/2023).

Solusi tersebut disampaikan lantaran Ali merasa iba atas kondisi warga yang tak kunjung mendapat hunian. Pasalnya, sampai saat ini JakPro dengan warga belum mencapai kesepakatan soal tarif sewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau memang ada alternatif saya juga miliki kasihan juga warga kita ya karena kan memang secara teknis bisa masuk tapi harganya mahal kan karena belum diserahkan ke Dinas Perumahan," jelasnya.

Ali berjanji bakal memproses apabila warga bersedia dipindahkan ke rusun milik Pemprov DKI yang tersedia. Kendati begitu, Ali menekankan usulan tersebut hanya sebatas solusi alternatif. "Saya kan cuma (menawarkan) alternatif saja," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana diketahui, polemik antara JakPro dan warga terkait hunian Kampung Susun Bayam di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, masih berlanjut. Terbaru, warga korban gusuran Kampung Bayam menduduki Kampung Susun Bayam karena tak kunjung diberi kunci hunian.

Dalam foto yang diterima, warga yang terdiri atas dewasa hingga anak-anak tampak mengemper dan bertahan di kawasan Kampung Susun Bayam. Mereka menggelar terpal dan beraktivitas di luar unit.

Warga mulai masuk ke area Kampung Susun Bayam sejak 13 Maret. Salah satu warga bernama Suryo mengatakan sudah mengikuti alur birokrasi untuk bisa menghuni Kampung Susun Bayam, tapi hingga kini belum mendapat kepastian.

"Padahal Desember 2021 warga Kampung Bayam sudah harus menerima kunci, dan sudah ada surat kesepakatan pada 10 Januari 2023 kepada Pj Gubernur yang kami tembusan ke wali kota dinas perumahan dan seluruh instansi terkait. Namun sampai saat ini Pj Gubernur tidak merespons dan belum menyerahkan kunci sampai hari ini," ujar Suryo dalam keterangannya, dilihat, Kamis (16/3).

Aksi warga itu dilakukan bersama Indonesia Resilience (Ires). Direktur Eksekutif Ires Hari Akbar Apriawan menyebutkan Pemprov DKI dan JakPro tak memberikan akses untuk menghuni Kampung Susun Bayam.

PT Jakarta Propertindo (JakPro) menyayangkan aksi menduduki Kampung Susun Bayam yang dilakukan eks warga Kampung Bayam sebagai bentuk protes. JakPro menjelaskan kronologi warga melancarkan aksi squatting atau menduduki area tersebut.

"Iya. Itu kita sayangkan ya karena warga saat masuk ke area, mereka bilang udah ada janji sama JakPro. Padahal kita tidak ada janji untuk menerima mereka di dalam area rusun. Mereka masuk saja," kata Vice President Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (JakPro) Syachrial Syarif di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).

Sampai saat ini Kampung Susun Bayam masih ditutup untuk umum. Hanya petugas yang melakukan perbaikan yang beraktivitas di dalam.

(taa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads