.webp)
Rencana impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang tahun 2023 masih ditinjau ulang oleh pemerintah dan menunggu hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Di tengah masa tunggu itu, aggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kereta Commuter Indonesia (KCI) memastikan pelayanan terhadap masyarakat pengguna commuterline tidak terganggu.
"Keputusan impor kereta bekas ini masih menunggu audit BPKP. Sebagai anggota Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan KAI dan KCI saya meminta pelayanan untuk masyarakat tidak terganggu. Jangan sampai ada perubahan jadwal, jangan ada pengurangan rangkaian gerbong yang beroperasi. Pastikan masyarakat pengguna KRL terlayani dengan baik," kata Andre dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT KAI, Dirut PT KCI dan Dirut PT INKA, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rapat itu, Andre mengusulkan agar PT KAI dan PT KCI tetap mengutamakan produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan moda transportasi masyarakat.
Dia juga meminta stakeholder terkait melakukan perencanaan yang matang agar pelayanan transportasi terhadap masyarakat tidak terganggu.
"Karena waktunya mepet dan jangan sampai pelayanan masyarakat terganggu, untuk 2023 impor tetap menunggu audit BPKP. Untuk 2024 saya mengusulkan agar seluruhnya retrofit mengingat biayanya hanya 40 persen dan pengerjannya selama 14 bulan. Ini untuk win win," kata Andre.
Lebih laniut, Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini menegaskan, kritik yang dia sampaikan atas kebijakan impor KRL tersebut sebagai upaya DPR memastikan pelayanan terbaik diberikan kepada masyarakat.
"Tidak ada niat kami di DPR menzalimi pengguna commuterline. Kami ingin pelayanan terbaik untuk masyarakat. Makanya kami sudah ingatkan PT KCI jauh-jauh hari, bahkan sejak 2021 untuk memesan kereta ke PT INKA," kata Andre.
Menjawab pernyataan Andre, Dirut PT KAI maupun Dirut PT KCI menyatakan kesanggupannya untuk memastikan pelayanan masyarakat tidak terganggu. KAI dan KCI juga berkomitmen mendahulukan produksi kereta dalam negeri dan memperhatikan tingkat komponen dalam negeri dalam menyediakan sarana transportasi masyarakat.
"Memang berdasarkan rapat dengan pemerintah, pengadaan impor kereta tahun 2023 masih menunggu hasil audit BPKP. Sementara untuk 2024, rencana pertama akan retrofit semuanya ke PT INKA. Rencana kedua bisa jadi sebagian retrovit sebagian tetap impor bekas dengan pertimbangan kemampuan produksi PT INKA dan kemampuan finansial korporasi," kata Dirut PT KCI Suryawan.
Simak Video 'Panas! Andre Rosiade Emosional Rapat Bareng KCI-INKA Bahas Impor KRL':
