Anggota Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty mempertanyakan urgensi keinginan PT KAI untuk impor kereta bekas dari Jepang. Evita mempertanyakan kondisi chaos atau kekacauan jika tidak melakukan impor.
Menurut Evita, kondisi penumpang chaos di kereta hanya terjadi pada momen-momen tertentu, seperti Lebaran dan tahun baru. Sedangkan saat ini, menurutnya, kondisi chaos tidak terjadi.
"Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru, kita biasanya chaos itu kan di Lebaran, ini kan sudah lewat semua ke-chaos-an kita, apakah ini suatu urgensi kalau kita tidak impor chaos? Nah itu juga menjadi pertanyaan bagi saya," kata Evita, di rapat DPR, Senin (27/3/2023).
Anker alias anak kereta merespons pernyataan legislator itu. Salah seorang pengguna KRL, Indra, merespons pernyataan anggota DPR soal kesemrawutan di KRL yang disebut hanya terjadi di momen tertentu.
Indra mengatakan sudah melihat video pernyataan Evita. Menurutnya, pernyataan Evita berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan.
"Itu saya nggak habis pikir sih, kok itu ibu bisa enteng banget ya bilang kita chaos pas Lebaran sama tahun baru doang. Padahal kan faktanya tiap hari chaos, apalagi di sini (Manggarai)" ujarnya di Stasiun Manggarai.
Indra, yang menggunakan KRL ke arah Tambun, Bekasi, sepulang kerja mendukung impor kereta Jepang. Dia menyinggung soal kualitas KRL buatan Jepang.
"Menurut saya bagus sih. Mending kita impor punya Jepang yang udah tahu kualitasnya kayak gimana," kata dia.
Sementara itu, Siregar (44) menyentil anggota DPR Evita yang mengatakan KRL chaos hanya di momen Lebaran dan tahun baru. Menurutnya, kondisi KRL kerap chaos dengan penumpang yang berdempetan.
"Mereka ngomong seperti itu saya nggak paham tujuannya apa. Memang mereka pernah naik kereta? Ya sebenarnya mau impor atau buat sendiri tidak masalah ya. Cuma harus mikir keselamatan dan keamanan yang paling penting. Coba lihat sekarang ini, kita pulang kerja, capek, berdempetan seperti ini. Memang nyaman? Kan tidak. Harusnya pejabat-pejabat itu mikirlah yang logis sekali-kali," kata Siregar.
Dia mendukung adanya impor kereta bekas dari Jepang. Menurutnya, dengan adanya tambahan kereta, maka akan meminimalisasi penumpukan penumpang.
"Bagus itu, Dek. Biar tidak penuh ini kereta apabila jam ramai ya," katanya.
Adapun Ahmad (68) menilai Evita, anggota DPR yang menyebut KRL chaos saat Lebaran atau tahun baru, lantaran belum pernah naik transportasi umum KRL. Dia menyinggung penumpang yang selalu berebut saat naik KRL.
"Ibu itu mungkin belum pernah naik kereta kali ya, makanya ngomong seperti itu. Abah kalau naik kereta aja kadang capek banget lihat orang-orang pada berebutan. Ya tapi mau gimana lagi," katanya.
Suasana Stasiun Manggarai Sore Tadi
Suasana di Stasiun Manggarai pukul 16.24 WIB tadi terlihat ramai penumpang. Terlihat para penumpang menuju peron masing-masing di lantai 2, atau tepatnya pada peron KRL arah Jakarta Kota. Sementara pada peron arah Bogor, terlihat penumpang lebih ramai dibanding ke arah Jakarta Kota.
Per pukul 16.52 WIB, kondisi di Stasiun Manggarai terpantau makin ramai. Antrean penumpang yang menunggu KRL terlihat semakin panjang.
Selain itu, di sudut Stasiun Manggarai lainnya, para penumpang terlihat memenuhi tangga dan eskalator. Petugas keamanan bersiaga di sejumlah titik untuk memastikan penumpang tetap tertib.
Seorang penumpang KRL bernama Ina (29) mengatakan hendak pulang dari kantornya di Bogor ke rumahnya di kawasan Bekasi. Dia mengatakan pada Ramadan ini, kantornya memajukan jam pulang.
"Biasanya aku jam 5 udah di kereta, cuma karena puasa jadi berusaha pulang lebih cepet, tapi karena di kantor emang dicepetin juga jam pulangnya. Emang mau buka di rumah juga sekalian," kata Ina saat ditemui di lokasi.
Simak juga Video: Heboh KRL Rute Bogor-Jakarta Mengeluarkan Asap di Stasiun Bojonggede
(idn/imk)