.webp)
Video seorang tahanan dengan sukacita memeluk putrinya yang sedang menjenguk viral di media sosial (medsos). Momen itu terjadi setelah sel tahanan dibuka polisi di Jambi.
Polisi yang membukakan pintu sel tahanan tersebut bernama Bripka Handoko, anggota Polsek Maro Sebo, Polres Muaro Jambi. Handoko mengaku sengaja membuka pintu sel karena iba melihat tahanan kesulitan memeluk putrinya dari balik jeruji. Tahanan itu bernama Aceng yang ditahan karena terlibat kasus pencurian.
"Ini karena saya tidak tahan menahan sedih, dia terlihat ingin memeluk anaknya, tetapi terhalang jeruji besi hingga akhirnya saya buka pintu selnya itu pun hanya sebentar demi dia dapat memeluk anaknya dan itu juga dalam penjagaan saya," kata Bripka Handoko seperti dilansir detikSumut, Senin (27/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video yang beredar di medsos tersebut direkam Handoko pada Sabtu (25/3) malam. Dia mengaku awalnya hanya ingin memeriksa tahanan lain.
Momen Haru
Dalam video yang beredar, terlihat ada seorang anak perempuan berpakaian pink mendatangi pria di dalam ruang tahanan tersebut. Anak perempuan itu terlihat memeluk dan mencium pria di dalam ruang tahanan itu.
Mereka terpisah jeruji. Meski begitu, keduanya terlihat begitu hangat melepas rindu.
Sesaat kemudian, polisi berjalan ke arah sel tersebut dan membuka gembok. Tampak Aceng memasang muka pasrah ketika polisi akan membuka sel tersebut.
Tahanan itu lalu membuka pintu jeruji besi dan keluar memeluk anak perempuan yang mendatanginya. Lelaki itu lalu menggendong-gendong anak perempuan itu.
Sang anak yang dipeluk pun terlihat beberapa kali mencium bapaknya tersebut. Langkah polisi membuka sel tahanan itu ramai mendapatkan respons positif warganet.
Penjelasan Polisi
Polri menganggap anggota Polsek Maro Sebo yang membuka sel tahanan karena sedang dijenguk sang putri tersebut bukan sebagai masalah.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Ya nggak apa-apa. Prinsipnya tidak jadi masalah. Tentu harus tetap ada pengawasan," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (27/3).
Dia mengatakan regulasi soal pembesukan tahanan sudah diatur. Dia mengatakan pada prinsipnya, perlakuan sama diterapkan terhadap semua tahanan.
"Prinsipnya sama, namun yang membedakan adalah bila tahanan tersebut dikhawatirkan melarikan diri ataupun kondisi tahanan termasuk kesehatannya. Pertimbangan tersebut tentu bisa dilihat oleh anggota jaga tahanan," ujar Ramadhan.
Kendati begitu, dia menegaskan, seyogianya memang harus melihat kondisi tahanan. Selain itu, dia mengatakan tetap perlu ada pengawasan dalam kegiatan pembesukan agar tak ada peristiwa berbahaya atau tahanan melarikan diri.
"Bila hanya mengizinkan tahanan tersebut untuk bertemu puterinya dan diyakini tahanan tersebut tidak membahayakan ataupun tidak melarikan diri," jelasnya.
