Jakarta -
Insiden mabuk-mabukan berujung pria digorok di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, membuat Ketua RT Heri Rahman melakukan evaluasi. Heri mengatakan pihaknya akan mengusir orang-orang yang sering mabuk-mabukan di wilayahnya untuk mencegah kejadian serupa terulang.
"Pas kejadian seperti ini, malam itu juga dengan pihak pedagang saya usir langsung. Tanpa ada kata apa," kata Heri saat ditemui detikcom di kediamannya di Tanah Abang, Jakarta Pusat Jumat (24/3/2023).
Bukan hanya selama Ramadan, ia berkomitmen untuk 'mengusir' orang-orang yang sering minum-minum di sana setelah Lebaran nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti sampai akhir Lebaran nanti, kalau ada yang minum, kita usir," tegasnya.
Ditambahkan olehnya kejadian minum-minum tersebut meresahkan warga.
"Itu sudah meresahkan, kita sudah komplain berkali-kali. Kalau mau minum jangan di sini," tuturnya.
Lihat juga Video 'Tak Diberi Uang Beli Rokok, Anak di Lampung Tega Gorok Leher Ibunya':
[Gambas:Video 20detik]
Baca selanjutnya: kesaksian RT soal pria tewas digorok....
Kesaksian Pak RT soal Pria Digorok
Ketua RT 02 RW 01, Kampung Bali, Heri Rahman mengungkap kejadian penusukan dan penggorokan PW (39) oleh temannya sendiri inisial BI (40) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Heri menyebut kondisi PW layaknya sapi yang digorok.
"(Kejadiannya) jam 01.20 WIB, itu kita dikabarin. Begitu pas kejadian korban sudah nggak ada (tewas), baru kita lapor ke polisi," kata Heri saat ditemui detikcom di kediamannya di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023).
Heri tak mendengar adanya teriakan saat kejadian tersebut. Dirinya menyampaikan tiba-tiba ada warga yang melapor adanya kejadian pembunuhan.
"Nggak denger, tiba-tiba ada warga yang melapor ada pembunuhan," katanya.
Dia lantas menuju lokasi pembunuhan tersebut. Heri menyebut kondisi PW layaknya sapi yang digorok.
"Sudah parah banget. Kayak ngelihat sapi dipotong. Sudah menganga di sini (leher). Ada tusukan juga," tambahnya.
Ada 3 Orang di Lokasi
Heri sempat mengecek CCTV di sekitar lokasi. Ada tiga orang termasuk pelaku dan korban saat kejadian tersebut.
"Kalau lihat CCTV minum bertiga. Kita nggak tahu cekcok apa gimana, langsung ada penyerangan, tapi di bagian belakang. Ada penusukan enam lubang, baru digorok," katanya.
Menurut Heri, pelaku penusukan merupakan satu dari tiga orang tersebut.
"Betul (pelaku ikut mabuk). Kalau dari keluarga korban informasinya ada dendam keluarga," kata dia.
"Cuma kita nggak tahu itu dari segi bisnis atau apa. Kita dikabarkan udah meninggal di tempat. Kalau lihat kejadiannya langsung, kita nggak," terangnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini