Aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Badan Geologi Kementerian ESDM menyampaikan sejumlah imbauan bagi warga sekitar gunung tersebut.
"Saat ini, erupsi didominasi oleh guguran lava, 150 kali sehari, banyak sekali guguran-guguran lavanya," kata Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Badan Geologi, Selasa (21/3/2023).
"Rata-rata jaraknya satu kilometer ke Sungai Bebeng, ke arah Kali Boyong," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugeng pun menyampaikan masih ada kemungkinan muncul awan panas dari Merapi. Hal itu karena suplai magma, baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung.
"Dapat memicu terjadinya awan panas di dalam daerah potensi bahaya. Awan panas dan guguran dapat terjadi sewaktu-waktu," katanya.
Kejadian awan panas dan guguran pun disebut masih sulit untuk diprediksi. Menurutnya, perlu langkah untuk meminimalisir kerugian.
"Untuk meminimalisir kerugian dan menghindari korban akibat erupsi ini adalah dengan cara meningkatkan keakuratan dan kerugian dan menghindari korban akibat erupsi ini adalah dengan cara meningkatkan keakuratan dan kecepatan asesmen bahaya serta memastikan masyarakat dapat merespons peringatan dini dengan cepat dan tepat," ujarnya.
Badan Geologi mencatat, terdapat potensi guguran lava dan awan panas di sektor barat daya Merapi meliputi Sungai Boyong, sejauh 5 km dari puncak, Sungai Bedog, dan Bebeng. Kali Krasak sejauh maksimal 7 km dari puncak.
Kemudian sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km, dan Sungai Bendong 5 km dari puncak.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bisa terjadi letusan eksploratif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," katanya.
Kemudian, Sugeng memperingatkan warga soal abu vulkanik. Disebut, abu vulkanik dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
"Masyarakat dan pemerintah agar mengantisipasi gangguan abu vulkanik. Abu vulkanik tidak membahayakan jiwa secara langsung namun cukup bahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Penduduk yang terkena hujan abu tidak serta merta harus mengungsi," katanya.
Kondisi erupsi Gunung Merapi diperkirakan masih panjang. Sampai saat ini, status Gunung Merapi masih Siaga 3.
"Stamina merapi ini masih kuat. Jadi staminanya masih lumayan sehingga masyarakat apa yang harus dilakukan? Adalah sikap tenang dulu, tidak perlu panik, berikutnya selalu siap siaga," katanya.
"Status Gunung Merapi masih di Siaga 3. Sehingga belum kita ubah, naikkan atau turunkan, kita lihat perkembangan dari pemantauan-pemantauan," katanya.
(aik/dhn)