Dirlantas Polda Metro soal Kemacetan: Jakarta Seperti Menerima Air Bah

Dirlantas Polda Metro soal Kemacetan: Jakarta Seperti Menerima Air Bah

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 21 Mar 2023 08:48 WIB
Masa libur panjang segera berakhir. Situasi arus lalu lintas di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, dari arah Cikampek menuju jakarta mengalami kemacetan panjang.
Ilustrasi kemacetan Jakarta (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Kemacetan di Jakarta akhir-akhir ini semakin parah di beberapa titik. Kemacetan tidak hanya terjadi di ruas jalan tol, tetapi juga di jalan arteri.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengakui kemacetan parah yang terjadi di Jakarta akhir-akhir ini. Ia mengumpamakan kemacetan di Jakarta, terutama pada pagi hari, seperti air bah yang tumpah ruah.

"Saya katakan Jakarta ini kalau pagi hari seperti menerima air bah," ujar Kombes Latif Usman kepada detikcom, Selasa (21/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latif mengatakan kemacetan parah di Jakarta terjadi karena meningkatnya volume kendaraan. Kepungan kendaraan yang masuk Jakarta dari daerah penyangga membuat polisi harus membuat strategi pengaturan lalu lintas.

"Air bah ini, kalau satu per satu masuknya, saya aturnya gampang. Karena ini banyak harus sabar (dalam pengaturan lalu lintas), kamu ke sini kamu ke sini," imbuh Latif.

ADVERTISEMENT

Latif mengatakan bertambahnya infrastruktur jalan, seperti jalan tol, diakuinya mengurangi beban kemacetan lalu lintas. Warga dari daerah penyangga bisa mempersingkat waktu tempuh dengan adanya jalan tol.

"Tol itu mengurangi banyak. Kalau nggak ada tol, setengah mati kita. Justru orang dari wilayah semakin cepat semakin cepat datang Jakarta (dengan adanya tol)," katanya.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif UsmanDirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman (Foto: dok. TMC Polda Metro Jaya)

Akan tetapi volume kendaraan yang meningkat berbanding terbalik dengan infrastruktur yang ada. Oleh karena itu, Latif Usman mendorong masyarakat beralih ke transportasi umum.

"Infrastruktur di sini digarap bukan itu, tapi masuk ke Jakarta ini gunakanlah angkutan umum. Jangan semua pakai mobil pribadi," katanya.

Kemacetan Jakarta Seperti Sebelum Pandemi

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan situasi kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta sudah seperti masa sebelum pandemi COVID-19. Kondisi ini bisa dilihat melalui persentase indeks kemacetan di Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Latif saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta pada hari ini. Latif awalnya membeberkan indeks kemacetan pada 2019 atau masa sebelum pandemi COVID-19 menghantam RI sebesar 53%.

"Pada 2019, Jakarta indeks kemacetan sudah 53 persen. Tentunya kalau udah di angka 50 persen sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi di angka 50 persen, di angka 40 persen (saja), Jakarta itu sudah tidak aman," kata Latif, Selasa (23/1).

Baca selanjutnya: langkah Heru Budi atasi macet Jakarta....

Simak juga 'Hati-hati, 'Jebakan' Subsidi':

[Gambas:Video 20detik]



Langkah Pemprov DKI

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengingatkan masyarakat untuk tidak banyak membeli mobil. Awalnya, Heru menyampaikan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) dapat diterapkan untuk menekan volume kendaraan sehingga mengurangi macet. Namun dia mengatakan kebijakan tersebut diserahkan kepada perusahaan masing-masing pekerja.

"Kalau WFH diserahkan kepada masing-masing pemilik kerja, masing-masing kantor. Tapi memang selain kemacetan itu sudah berlangsung ya," kata Heru di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).

Dia mengatakan Dishub DKI juga sudah melakukan sejumlah upaya menekan kemacetan. Dalam waktu dekat, lanjutnya, Dishub akan menutup putaran balik (U-turn) dan menambah jalur alternatif.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Brigitta Belia Permata/detikcom)Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Brigitta Belia Permata/detikcom)

"Dishub dalam short time ini melakukan rekayasa-rekayasa titik-titik lokasi yang diperkirakan penyebab kemacetan. Contohnya menarik U-turn tidak terlalu banyak, menambah jalan alternatif," lanjutnya.

Selain Dishub, Heru mengatakan Dinas Bina Marga juga mengaktifkan jalan terputus (missing link) agar jalan buntu bisa disambung. Diketahui, Pemprov DKI berencana menyambung 10 ruas jalan untuk mengurai macet.

"Termasuk Dinas Bina Marga mengaktifkan kembali diusahakan missing link itu dilaksanakan. Jadi jalan-jalan yang masih buntu itu bisa disambung kembali. Ya tidak serta-merta menyelesaikan kemacetan, minimal mengurangi," katanya.

Heru lalu mengingatkan agar masyarakat tidak banyak-banyak membeli mobil. "Satu lagi, jangan beli mobil banyak-banyak," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads