Sambut Ramadan 1444H, Pemkot Semarang Siap Gelar Tradisi Dugderan

Sambut Ramadan 1444H, Pemkot Semarang Siap Gelar Tradisi Dugderan

Atta Kharisma - detikNews
Senin, 20 Mar 2023 13:32 WIB
Pemkot Semarang
Foto: dok. Pemkot Semarang
Jakarta -

Pemerintah Kota Semarang akan menggelar pagelaran Dugder dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1444H. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho mengungkapkan proses Dugder tahun ini akan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah, pandemi landai jadi kita akan selenggarakan prosesi Dugder seperti sedia kala, namun dengan format yang berbeda. Tahun-tahun lalu lebih sederhana, karena waktu itu belum memiliki alun-alun. Dan Alhamdulillah alun-alun sudah ada dan sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi sehingga sudah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sosial budaya dan kegiatan masyarakat lainnya," ujar Wing Wiyarso dalam keterangan tertulis, Senin (20/3/2023).

Wing Wiyarso menjelaskan prosesi Dugder akan dilaksanakan selama dua hari, yaitu mulai dari Senin (20/3) hingga Selasa (21/3) besok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagaimana yang biasa digelar H-2 sebelum puasa yaitu karnaval Dugder anak-anak SMP se-kota Semarang. Itu akan dilakukan hari ini, nanti sore akan diadakan prosesi pawai dari Simpang Lima hingga taman Indonesia Kaya mulai jam 15.00 WIB hingga sebelum Magrib," tuturnya.

"Kemudian hari Selasa 21 Maret 2023 akan diadakan kegiatan kirab budaya prosesi Dugder, dimulai pukul 13.00 WIB. Dengan diawali di halaman Balaikota oleh Wali kota Semarang yang berperan sebagai Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat. Namun dikarenakan wali kota sekarang adalah ibu wali kota, tentunya gelar juga akan berubah. Ibu Wali Kota Semarang, nantinya akan memerankan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum," terang Wing Wiyarso.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu juga akan mengawali pelepasan pawai prosesi Dugder dari halaman Balaikota Semarang menuju Alun-alun Masjid Agung Semarang.

Wing Wiyarso menuturkan sejarah prosesi Dugder sudah dimulai sejak tahun 1881 Masehi oleh Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat sebagai Bupati Semarang waktu itu. Sedangkan untuk Dugder tahun ini, Pemkot Semarang mengangkat tema 'Simpul Penguatan Kemajemukan Budaya Menuju Pemulihan Ekonomi'. Wing Wiyarso mengatakan tema ini mengandung arti kebangkitan perekonomian masyarakat Kota Semarang setelah pandemi COVID-19 berakhir.

Lebih lanjut, ia menerangkan jika tahun-tahun sebelumnya dalam prosesi dugder terdapat drumband dalam kemeriahan karnaval, untuk tahun ini akan ada pasukan bergada yang dikirimkan dari tiap-tiap perwakilan kecamatan di kota Semarang. Setiap pasukan beranggotakan 40 personil yang kemudian dibagi menjadi empat kelompok yaitu Bergada Watang Ki Ageng Pandanaran, Bergada Pedang Temeng Surohadimenggolo, Bergada Badui Reksanegara, serta Bergada Sorogeni Gandewo Suromenggolo yang beranggotakan 40 orang ibu-ibu lurah se-Kota Semarang.

Demi menjaga lingkungan dan mengulang memori kolektif tradisi Dugder era Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat, pelaksanaan Dugder tidak akan menggunakan kendaraan bermesin dan hanya menggunakan transportasi tradisional dari Balaikota menuju Masjid Agung Semarang.

Wing Wiyarso menyampaikan prosesi Dugder tahun ini juga akan dihadiri oleh Wali Kota Solo dan kepala daerah di wilayah Kedungsepur. Di samping itu, prosesi Dugder kali ini akan turut dimeriahkan oleh pertunjukan Gatra Budaya Dugder, yakni sebuah Drama Tari Dugder yang dikemas dengan durasi kurang lebih 10 menit berupa teatrikal yang menggambarkan bermacam-macam budaya (Cina, Arab, dan Jawa) yang ada dan hidup berdampingan di Kota Semarang.

Kegiatan ini juga akan diikuti pasukan prajurit bergada, sarageni, KNPI, Banser, Muhammadiyah, Remaja Masjid, DMI, Semawis, Sobokarti, Pesantren, Panji Nusantara, Permadani, Tosan Aji dan Ngesti Pandowo.

Lihat juga video 'Berapa Takaran Minum yang Pas untuk Jaga Hidrasi saat Puasa?':

[Gambas:Video 20detik]



(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads