Dalih Dipaksa 'Hand Job' di Balik Dedy Angga Mutilasi Mayat dalam Koper

Dalih Dipaksa 'Hand Job' di Balik Dedy Angga Mutilasi Mayat dalam Koper

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 19 Mar 2023 09:46 WIB
Pelaku mutilasi mayat dalam koper merah yang ditemukan di Tenjo, Bogor sudah ditangkap. Selain itu, polisi juga mengungkap motif pelaku memutilasi korban.
Koper berisi potongan tubuh korban di Tenjo, Kabupaten Tangerang. (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Warga di Tenjo, Kabupaten Bogor, digegerkan dengan temuan potongan tubuh manusia dimutilasi dalam koper yang baru-baru ini kasusnya terungkap. Pelaku Dedy Angga atau DA (35) terungkap membunuh korban pria berinisial R (43) dengan dalih lantaran pelaku diminta korban melakukan aktivitas seks 'hand job'. Bagaimana kronologi kasusnya?

Untuk diketahui, pelaku ditangkap di Yogyakarta, dua hari setelah jasad mutilasi dibuang, tepatnya pada Jumat (17/3). Ia berdalih membunuh korban karena kesal diminta korban melakukan 'hand job'.

Korban merupakan seorang penerjemah Bahasa Mandarin, sedangkan pelaku adalah driver taksi online. Keduanya saling kenal setelah korban memesan taksi online kepada pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban kemudian berlangganan taksi online kepada pelaku. Singkat cerita, kemudian korban dan pelaku tinggal bersama di apartemen korban di Cisauk, Kabupaten Tangerang, selama 4 bulan.

"Terhadap pelaku, saat ini sudah kami tetapkan sebagai tersangka atas dugaan pembunuhan dan atau pembunuhan berencana sebagaimana Pasal 338 dan atau 340 KUHP dengan ancaman maksimal pidana seumur hidup dan atau pidana mati," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).

ADVERTISEMENT

Dalih Pelaku Bunuh Korban karena Diminta Hand Job

Pembunuhan ini diawali pertengkaran antara pelaku dan korban. Pelaku berdalih kesal lantaran diminta korban melakukan 'hand job'.

"Motif sementara yang kami peroleh dari keterangan tersangka, dia bertengkar karena diminta melakukan 'hand job' oleh si korban. Namun kemudian kami masih melakukan pendalaman," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).

Iman juga mengatakan akan mendalami apakah keduanya merupakan pasangan sesama jenis atau tidak. Dia akan melibatkan ahli psikologi untuk mendalami itu.

"Sementara ini untuk pendalaman ke arah sana dalam bentuk LGBT atau lainnya, kami akan lakukan pendalaman dengan menggunakan psikolog atau psikiater," ujarnya.

Simak soal pelaku dan korban tinggal bareng di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Geger Mayat Mutilasi dalam Koper di Tenjo Bogor

[Gambas:Video 20detik]



Saksikan juga Sudut Pandang: Hati-hati, 'Jebakan' Subsidi

[Gambas:Video 20detik]



Korban dan Pelaku Tinggal Bareng 4 Bulan

Iman mengatakan keduanya saling kenal beberapa bulan lalu setelah korban berlangganan taksi online pelaku.

"Antara korban dan Tersangka sudah menjalani hidup bersama empat bulan selama kurang lebih di apartemen yang sama di wilayah Cisauk, Kabupaten Tangerang," kata Iman, kepada wartawan, Sabtu (18/3).

Korban Ditusuk Lalu Dimutilasi di Apartemen

Korban tewas ditusuk di apartemennya. Polisi memperkirakan korban dibunuh sekitar 12 jam sebelum jasadnya ditemukan di Tenjo, Rabu (15/3).

"Pelaku itu membunuh pertama kali si korban dengan menusuk sajam ke lehernya korban," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro.

Giro, sapaan akrab Yohanes Redhoi Sigiro, mengatakan DA sempat mencoba memotong tubuh korban menggunakan pisau, namun tidak berhasil. Lalu DA mencari alat pemotong lainnya.

"Kemudian setelah dipastikan meninggal dunia, pelaku mencoba memotong-motong korban menggunakan pisau, tapi tidak berhasil, sehingga si pelaku keluar untuk mencari alat pemotong lain," ujarnya.

Saksikan juga Sudut Pandang: Hati-hati, 'Jebakan' Subsidi

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 3 dari 2
(fca/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads