Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tenaga Teknis Tahun Anggaran 2022 di UPT Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bengkulu, Kota Bengkulu.
Diketahui tes ini terbagi menjadi 2 sesi, dan diikuti total 139 peserta. Rangkaian seleksi kompetensi PPPK Tenaga Teknis dimulai dengan registrasi dan pemberian PIN peserta, penitipan barang, body checking, masuk ruang tunggu steril, perpindahan peserta dari ruang steril ke ruang ujian, dan kemudian pelaksanaan seleksi kompetensi dengan Computer Assisted Test (CAT).
Anas pun mengecek ruang ujian tempat pelaksanaan seleksi yang digelar dengan CAT. Termasuk sarana prasarana pendukung mulai dari toilet, ruang transit, tempat penitipan barang, hingga tempat pendamping peserta, demi menjamin kemudahan dan kenyamanan peserta.
"Teman-teman non-ASN yang mengikuti tes selama ini telah banyak berkontribusi untuk negara. Sebagai bentuk terima kasih pemerintah maka semua pelaksanaan tes, tempatnya, fasilitasnya harus nyaman," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Anas juga memberikan semangat serta mendoakan para peserta agar diberi kelancaran dalam menjalankan rangkaian tes. Ia pun mengimbau peserta seleksi dan masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap oknum yang menjanjikan kelulusan menjadi aparatur sipil negara (ASN), baik Pegawai negeri Sipil (PNS) maupun PPPK.
Dia menegaskan seluruh tahapan mulai dari pendaftaran, pelaksanaan seleksi dengan CAT, hingga penentuan kelulusan sudah terintegrasi dan terkomputerisasi. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dan praktik calo.
"Saya ingin ingatkan untuk teman-teman di seluruh Indonesia untuk tidak percaya dengan calo. Jangan percaya kepada siapa pun yang janji meloloskan PPPK karena mekanisme dan sistemnya sudah baku," ujarnya.
Menurut Anas pihaknya berupaya menutup celah kecurangan di setiap tahapan seleksi CASN. Upaya ini dinilainya perlu dukungan bersama demi terwujudnya ASN profesional dan berkelas dunia.
Karena itu Anas mengingatkan kepada ASN untuk bersama-sama mencegah dan menghentikan praktik kecurangan dan koruptif lainnya yang kerap muncul ketika pengadaan CASN digelar.
"Kami sudah wanti-wanti siapa pun yang melakukan pelanggaran terkait dengan ini akan ditindak dengan tegas. Dan kita sudah libatkan dari awal tim dari Polri agar masyarakat jangan sampai tergiur oleh oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan, apalagi sampai meminta sejumlah uang," pungkas Anas.
Simak juga 'Saat Belasan Nakes di Tana Toraja Lulus PPPK, Tiba-tiba Dianulir':