Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengantisipasi kelangkaan pupuk. Jokowi disebut memerintahkan untuk memperbanyak ternak di Indonesia.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Tabalong, Kalimantan Selatan, seperti disiarkan akun YouTube Program TV Tabalong Jumat (17/3/2023). Prabowo awalnya berbicara mengenai dampak perang Rusia dan Ukraina bagi ekonomi dunia.
"Perang Ukraina-Rusia yang sangat jauh dari kita, belasan ribu kilometer, tapi telah mempengaruhi seluruh ekonomi dunia karena Ukraina penghasil pangan, salah satu terbesar di dunia, penghasil gandum, 20 persen gandum dunia dari Ukraina. Rusia juga penghasil gandum yang besar. Kalau gandum sulit karena perang, berarti jagung harga akan naik, bahkan yang lain-lain ikut naik," ujar Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo lalu berbicara mengenai langkah uji coba untuk mengurangi pupuk kimia. Menurut Prabowo, Indonesia akan berupaya mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Pada poin inilah Prabowo mengungkapkan arahan Jokowi.
"Presiden sudah memiliki suatu rencana, untuk kita harus tambah beli banyak ternak untuk bangsa kita, ternak sapi, ternak kambing, semua ternak, kemudian kita harus pakai kotorannya dicampur dengan bahan-bahan organik, kompos-kompos, sisa-sisa rumput, sisa-sisa tanaman kemudian jadi pupuk," ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan langkah ini bakal jauh lebih murah dan mudah. Dia segera melaporkan tentang uji coba program tersebut kepada Jokowi.
"Ini akan sangat murah, kita sedang uji coba di beberapa tempat mudah-mudahan hasilnya bagus, kita akan laporan ke Bapak Presiden untuk 1 hektare cukup Rp 30-40 ribu untuk pengganti pupuk kimia dan pengganti pestisida, ini sedang kita uji coba, mudah-mudahan insyaallah akan berhasil," imbuh Prabowo.
Simak Video 'Jokowi Cek Harga Pangan Jelang Bulan Puasa: Pada Kondisi Baik':