Cerita AKBP Dody Takut Ketemu Irjen Teddy di Pengadilan

Cerita AKBP Dody Takut Ketemu Irjen Teddy di Pengadilan

Silvia Ng - detikNews
Rabu, 15 Mar 2023 21:52 WIB
AKBP Dody saat dimintai keterangan sebagai saksi di PN Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023).
AKBP Dody saat dimintai keterangan sebagai saksi di PN Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023). (Silvia Ng/detikcom)
Jakarta -

Mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara bercerita bahwa dia takut bertemu dengan mantan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa saat di PN Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Dody mengaku sampai bersembunyi di kamar mandi demi menghindari Teddy.

Hal itu disampaikan Dody saat dimintai keterangan sebagai saksi di PN Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023). Mulanya, Dody ditanyakan apakah kondisi perasaannya saat ini sama dengan perasaan saat diperintah Teddy untuk menukar barang bukti sabu menjadi tawas.

"Jadi saya lihat kalau terdakwa dari tadi jawabannya begitu lugas, penuh percaya diri, ini apa perasaan saudara saat ini dengan saat ada perintah untuk menukar barang bukti masih sama atau sekarang sudah mulai?" tanya hakim anggota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beda, Yang Mulia. Kalau sekarang saya ungkapkan apa yang benar, apa yang saya lihat, apa yang saya dengar, tidak ada yang saya tutup-tutupi, saya ungkapkan, toh Teddy Minahasa terdakwa, saya pun terdakwa," jawab Dody.

Dody menjawab perasaannya berbeda. Saat ini, Dody mengaku jujur dengan kesaksiannya. Dia juga sempat berkelakar soal kepanjangan pangkatnya saat ini yang seharusnya ajun komisaris besar polisi menjadi 'aku kira bapak polisi'.

ADVERTISEMENT

"Kalau pada saat itu dia seorang bintang 2, saya AKBP. Kalau sekarang Yang Mulia mohon izin biar agak tersenyum sedikit, kalau saya di Jakarta Barat, saya AKBP, 'aku kira bapak polisi'. Sekarang Yang Mulia, mohon maaf Yang Mulia, supaya tidak stres Yang Mulia," tutur Dody.

Hakim lalu menanyakan mengapa perasaan saat ini tak diterapkan pada waktu dia menerima perintah menukar barang bukti sabu dari Irjen Teddy. Dody mengatakan ada konsekuensi yang harus ditanggungnya.

"Makanya kondisi mental saat ini coba diterapkan pada waktu disuruh diperintah itu terapkan saja," ungkap hakim.

"Ada konsekuensi, Yang Mulia, itu yang saya bilang," kata Dody.

"Karena ada beberapa yang jadi korbannya Teddy Minahasa, pangkatnya itu-itu terus sampai pensiun Yang Mulia, saya nggak mau menyebutkan orangnya, gara-gara menyelesaikan perkara yang dia adalah benar posisinya, tapi yang bersangkutan tidak benar," lanjutnya.

Hakim lalu bertanya apakah Dody pernah dimarahi hingga diancam oleh Teddy. Dody lantas menjawab apa yang diceritakan itu dialami orang lain.

"Tapi pernah ada kejadian saudara dimarahi, dibentak, diancam?" tanya hakim.

"Bukan saya, Yang Mulia, tapi pernah ada yang sudah pensiun ada, yang pangkatnya begitu-begitu, sekolah pun nggak bisa karena nggak melaksanakan perintah dia," jawab Dody.

Selengkapnya di halaman berikutnya.

Hakim lalu bertanya apakah alasan itu yang membuat Dody takut tidak melaksanakan perintah Teddy. Dody membenarkannya. Bahkan dia mengaku takut bertemu dengan Teddy.

"Oh, jadi karena itu Saudara menjadi takut? Mungkin melihat sosoknya aja sudah takut, ya? Ketemu aja takut?" tanya hakim.

"Iya, mohon izin Yang Mulia pada kemarin saya di bawah (PN Jakbar), Teddy Minahasa kesaksian, di bawah itu tidak ada satu pun polisi atau siapa pun yang jaga. Saya sampai kabur ke atas Yang Mulia ke sini, sampai saya di sebelah saya nggak mau, saya ngumpet di kamar mandi bawah, saya langsung lari ke sini, ngumpet, kok nggak ada yang jaga di bawah karena dia jadi saksi saya," tutur Dody.

Halaman 2 dari 2
(eva/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads