.webp)
Lazada Indonesia bersama Archipelagic and Island States (AIS) Forum yang berada di bawah United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia menggelar aksi bersih-bersih pantai, mangrove, dan koral di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Acara bernama 'Islands Clean-up' ini turut didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).
Kegiatan bersih-bersih pantai ini dihadiri oleh lebih dari 100 relawan dari berbagai komunitas seperti Divers Clean Action, serta perwakilan dari beberapa Duta Besar negara partisipan AIS Forum. Para relawan memulai kegiatan bersih-bersih pantai, mangrove, dan koral, serta penanaman koral, di sekitar wilayah Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Vice President - Government Affairs, Lazada Indonesia Budi Primawan menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Lazada terhadap lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami senang bisa berkolaborasi dengan AIS Forum dan Kemenkomarves untuk menjalankan inisiatif lingkungan ini," kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).
Di samping itu, pihaknya juga berupaya mendorong penerapan operasional bisnis yang lebih hijau. Salah satunya dengan menyediakan kemasan paket yang lebih ramah lingkungan. Hal ini untuk mengurangi sampah plastik yang bersumber dari paket pembelian di e-commerce.
Dia menyebut, berdasarkan data Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) tahun 2020 sebanyak 96% paket e-commerce dibungkus dengan bahan plastik, dengan jenis yang paling sering ditemui yaitu selotip, plastik wrap, dan bubble wrap. Di sisi lain, data Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menunjukkan adanya dampak pandemi COVID-19 yang mendorong aktivitas jual beli online hingga 37%.
Dengan semakin bertambahnya aktivitas belanja online, tentu jumlah sampah plastik yang dihasilkan semakin meningkat. Karena itu, kata dia, Lazada ikut berkolaborasi dalam penanganan masalah sampah. Salah satunya dengan menggandeng AIS Forum untuk mengadakan rangkaian program membersihkan ekosistem pantai, mangrove dan laut kita ini. Sebab dia menilai penyelesaian persoalan sampah perlu kerja sama berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pihak swasta, akademisi, dan masyarakat.
"Kami berharap kolaborasi ini juga bisa menjadi pendorong para pemangku kepentingan lainnya untuk bekerja sama memecahkan masalah-masalah lingkungan demi kelestarian alam Indonesia," terang Budi.
Mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 14, kata dia, kegiatan ini juga telah meng-implementasi 10 coral dome sebagai upaya untuk menjaga keberagaman hayati di laut, seperti mangrove dan koral yang merupakan tempat tinggal bagi banyak spesies laut.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenkomarves Sora Lokita mengungkapkan solusi untuk tantangan global ini perlu pertimbangan pendekatan sistemik terhadap berbagai sumber yang menghasilkan polusi, baik kontributor berbasis darat dan laut, dan kombinasi intervensi di berbagai sektor dan pada tingkat yang berbeda.
"Itulah mengapa kita semua, (mulai dari) pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan organisasi masyarakat, perlu bekerja sama dan mengoordinasikan upaya kita untuk mengatasi tantangan ini," tukasnya.
Sebagai informasi, acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan AIS Forum dengan Lazada yang melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, startup, dan komunitas lokal, untuk mengurangi dampak sampah pada lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan.
(akn/ega)
