.webp)
"Kalau Rafael itu katanya 56 (LHKPN Rp 56 miliar) tidak wajar tiba-tiba 500 (transaksi Rp 500 miliar) hitungannya dari intelijen. Sesudah itu ketemu lagi di loker 37 (Rp 37 miliar) belum lagi lokernya ada yang sudah dibuka lebih dulu sebelum itu," ujar Mahfud Md di Gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3/2023).
Sebagai informasi, Rafael Alun tercatat memiliki harta Rp 56 miliar berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) tahun 2021. LHKPN itu dianggap tak sesuai profil Rafael yang merupakan ASN eselon III.
KPK pun telah memanggil Rafael untuk klarifikasi LHKPN tersebut. Selain itu, KPK juga memulai penyelidikan dugaan korupsi Rafael.
Seiring penyelidikan KPK, PPATK melakukan pemblokiran terhadap rekening-rekening yang terkait dengan Rafael Alun dan keluarganya. Total transaksi yang disebut terjadi dari rekening-rekening itu mencapai Rp 500 miliar.
Terbaru, PPATK mengungkap ada safe deposit diduga miliki Rafael Alun yang berisi pecahan mata uang asing setara Rp 37 miliar. PPATK menduga uang itu berasal dari suap.
Kembali ke Mahfud, dia menilai tindakan menyembunyikan harta merupakan pencucian uang. Mahfud berjanji memberantas pencucian uang.
"Itu kan pencucian uang kalau di dalam ilmu hukum pencucian uang itu. Saya dengan Bu Sri Mulyani, kita akan tegakkan ini. Mari kita cari jalan ke depan, yang sudah jalan pembenahan-pembenahan di Kementerian Keuangan sudah benar. Saya sudah baca data-datanya," ucapnya.
Simak juga 'Korupsi Meluas, Bangsa Merana':
(haf/haf)
