Apa itu Edelweis Rawa? Bunga Edelweis Rawa dikenal termasuk salah satu jenis bunga yang langka. Bunga langka ini viral lantaran habitatnya di Ranca Upas dirusak akibat adanya event motor trail di Ranca Upas pada Minggu (5/3/2023) lalu.
Kejadian tersebut kemudian menjadi sorotan lantaran kerusakan di kebun Edelweis Rawa di Ranca Upas itu cukup parah. Di lokasi, banyak ditemukan tanah berlubang dan bekas ban akibat motor trail.
Hal itu membuat petani bunga Edelweis bernama Mang Uprit kesal karena kebun Edelweis Ranca Upas rusak usai acara motor trail. Mang Uprit mengaku sudah menanam Edelweis sejak 2 tahun lalu dan dilakukannya dengan sistem tidak merusak ekosistem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa yang dimaksud Edelweis Rawa itu? Untuk mengenal lebih jauh tentang bunga langka ini, simak serba-serbi selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Edelweis Rawa?
Edelweis Rawa adalah bunga dengan ciri-ciri berwarna putih agak kekuningan. Bentuknya menyerupai payung yang berdiri liar di daerah rawa atau tanah basah. Bunga ini dikenal langka lantaran tidak mudah tumbuh di banyak negara.
Diketahui, bunga Edelweis Rawa ini hanya dapat tumbuh di dua negara saja. Menurut keterangan Mang Uprit, seorang petani bunga Edelweis Rawa, bunga rawa ini tumbuh hanya ada di Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Bahkan, kata Mang Uprit, Edelweis Rawa sulit tumbuh di Indonesia. Hanya ada dua kawasan habitat Edelweis Rawa di Indonesia, yaitu di Ranca Upas dan di Garut. Sementara di negara Amerika, Mang Uprit menyebut, Edelweis Rawa ada di California.
"Menurut pengetahuan saya untuk bunga rawa atau edelweis rawa, orang lokal menyebutnya, itu ada di dua negara, di California dan Indonesia. Terus di Indonesia keberadaannya ada di dua tempat, di Rawa Gunung hidupnya di Ranca Upas dan Ciharus Kamojang," kata Mang Uprit saat ditemui di Ranca Upas, Rabu (8/3).
![]() |
Mengenal Edelweis Rawa dan Habitatnya
Sementara menurut peneliti di Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan BRIN, Imam menyebut Edelweis Rawa tidak sama dengan bunga Edelweis yang biasa dijuluki bunga abadi. Imam menyebut kedua bunga itu berasal dari famili dan marga yang berbeda.
"Sepengetahuan saya, edelweis itu termasuk dalam suku Asteraceae marga Anaphalis, dan umumnya tumbuh di dataran tinggi. Untuk edelweis rawa, yang dimaksud di beberapa media, itu termasuk dalam suku Eriocaulaceae, marga Syngonathus. Jadi, secara taksonomi memang berbeda," papar Imam, seperti dilansir detikTravel, Kamis (9/3).
Imam menjelaskan, Edelweis Rawa memiliki nama spesies Syngonathus flavidulus berdasarkan Plant of the World Database. Bunga ini disebut sebagai Edelweis Rawa karena bentuk dan sifatnya yang mirip dengan bunga Edelweis yang tidak mudah layu saat dipetik.
Selain dikenal dengan nama Edelweis Rawa, bunga ini juga dinamai dengan Yellow Hatpins. Imam mengatakan, Yellow Hatpins adalah salah satu dari kelompok tumbuhan air. Tanaman jenis ini melakukan fotosintesis dari tanah, bukan dari udara.
Kata Imam, Edelweis atau Anaphalis javanica juga tumbuh di gunung-gunung di Indonesia, biasanya di ketinggian 1.600-3.600 mdpl. Di antaranya yaitu di Gunung Lawu, Gunung Semeru, Gunung Gede-Pangrango, hingga Gunung Rinjani.
Edelweis Rawa Dijuluki Bunga Abadi
Lebih lanjut, Imam mengatakan bahwa Edelweis Rawa dijuluki pula sebagai bunga abadi. Hal ini karena bunga Edelweis Rawa tidak mudah layu bahkan sampai 10 tahun kemudian, kendati dipetik dari tangkainya.
Bunga Edelweis Rawa termasuk bunga dilindungi dan diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya. Dalam perkembangannya, bunga ini mulai dibudidayakan di sejumlah tempat, salah satunya di Bromo.
"Kami pernah mencoba untuk membudidayakan edelweis dari Gunung Gede Pangrango di Cibodas. Ada yang tumbuh dan berbunga, tetapi tidak semuanya bisa tumbuh," kata Imam.
Simak Video 'Event Trail di Ranca Upas: Motor Dibakar, Edelweis Dirusak, Logo Pemkab Dicatut':