Kebun Edelweis Ranca Upas Rusak: Penyebab Hingga Kondisi Terkininya

Kebun Edelweis Ranca Upas Rusak: Penyebab Hingga Kondisi Terkininya

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 09 Mar 2023 13:09 WIB
Kawasan kebun Edelweis di Ranca Upas rusak setelah acara motor trail pada Minggu, 5 Maret 2023. Di lokasi, banyak tanah berlubang dan bekas ban motor trail.
Kebun Edelweis Ranca Upas rusak (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Jakarta -

Kawasan kebun Edelweis di Ranca Upas rusak setelah acara trail yang diselenggarakan di Ranca Upas pada Minggu, 5 Maret 2023. Hal itu membuat kesal seorang petani yang menanam Edelweis tersebut.

Kerusakan di kebun Edelweis tersebut cukup parah. Di lokasi, banyak ditemukan tanah berlubang dan bekas ban akibat motor trail. Berikut informasi selengkapnya.

Awal Mula Kebun Edelweis Ranca Upas Rusak

Dilansir detikJabar, Manager Site Kampoeng Cai Ranca Upas Argo Wibowo menjelaskan penyelenggaraan acara trail tersebut telah memiliki izin. Namun saat kegiatan, para panitia acara tidak berada di lokasi, sehingga para peserta banyak yang melintas tidak sesuai jalur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua izin itu sebelum event ini dilaksanakan sudah ada ada komplit, dari IMI, Desa, Kecamatan, Kepolisian, makanya ketika kami tahu ada peserta 700 yang masuk kita anggap panitia profesional, karena perizinan sudah komplit," ujar Argo, kepada awak media, Rabu (8/3/2023).

Argo menjelaskan terdapat beberapa ketentuan yang harus ditepati oleh panitia. Salah satunya adalah melarang melintas jalur yang tidak pada tempatnya.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah melakukan event ini sebanyak tiga kali dan tidak membuka jalur yang baru dan menggunakan jalur yang lama. Jadi langkah-langkah pencegahannya sudah sedemikian rupa, dan sudah memaksimalkan atau antisipasi apabila ada chaos atau seperti apa," ucapnya.

Namun, pada acara kemarin yang menyebabkan kerusakan kebun Edelweis itu merupakan murni kesalahan panitia. Pasalnya pada saat pelaksanaan, terdapat peserta yang keluar dari jalur.

Kawasan kebun Edelweis di Ranca Upas rusak setelah acara motor trail pada Minggu, 5 Maret 2023. Di lokasi, banyak tanah berlubang dan bekas ban motor trail.Kawasan kebun Edelweis di Ranca Upas rusak setelah acara motor trail pada Minggu, 5 Maret 2023. Di lokasi, banyak tanah berlubang dan bekas ban motor trail. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)

Penyebab Kebun Edelweis Ranca Upas Rusak

Panitia penyelenggara acara motor trail blunder sehingga menyebabkan kebun Edelweis rusak tergilas. Argo mengatakan peserta trail melintas di luar jalur yang seharusnya.

"Pas pelaksanaan, panitia blunder, akhirnya para peserta masuk rawa. Padahal itu sudah dilarang, kita sudah pakai race line, tapi tetap peserta masih mabal," kata Site Manager Kampoeng Cai Ranca Upas Argo Wibowo, Rabu (8/3/2023).

Argo mengatakan sempat melihat panitia saat start gelaran tersebut berlangsung. Namun, saat kegiatan berlangsung, panitia tidak berada di jalur.

"Sempat saya melihat saat awal semua lancar, tapi di titik tertentu tiba-tiba terjadi chaos. Makanya kita langsung mengamankan pengunjung reguler kita," ungkapnya.

Pihaknya mengaku saat ini fokus meredam permasalahan tersebut. Sehingga tidak melakukan pelaporan terhadap panitia.

"Kami lebih memilih langkah untuk meredam saja, kami lebih memilih untuk melakukan langkah ke depan seperti apa, karena saling menyalahkan juga kurang baik," pungkasnya.

Kondisi Terkini

Dikutip dari detikJabar, kerusakan terjadi di bagian rawa yang ditumbuhi tanaman Edelweis. Terdapat jalur bekas trail dengan kondisi kontur tanah menjadi lembek dan berlubang.

Selain itu, akses jalan menuju ke hutan juga mengalami kerusakan. Terlihat kontur tanah yang berlubang dan hancur bekas ban.

"Yang rusak itu Camping Ground Savana saja, salah satunya yang ada posisi bunga rawa itu. Kita juga sedang benahi dan hari ini baru ditanami," ungkap Manager Site Kampoeng Cai Ranca Upas, Argo Wibowo.

Argo mengatakan pihaknya sudah melakukan perbaikan pada kebun Edelweis Ranca Upas yang rusak. Saat ini, pihak pengelola Ranca Upas dengan dibantu masyarakat melakukan penanaman kembali bibit bunga Edelweis.

"Kami melakukan penanaman kembali Bunga Rawa yang tadinya luasannya sekitar 1,5 hektar tapi kita tanami sampai ujung kisaran sekitar 3 hektar," ucapnya.

Terkait jalur yang rusak, dirinya juga melakukan koordinasi dengan pihak lainnya supaya melakukan pembenahan. Tujuannya agar lokasi jalur tersebut bisa kembali normal.

"Untuk jalan yang di dalam ada beberapa yang rusak. Tapi kita sudah dikoordinasikan dengan pihak lainnya, kita gerakan masyarakat juga untuk ikut serta dalam pembenahan jalur tersebut agar kembali seperti semula, tapi perlu waktu," pungkasnya.

Seorang petani bunga Edelweis bernama Mang Uprit kesal karena kebun Edelweis Ranca Upas rusak usai acara motor trail. Baca berita di halaman selanjutnya.

Simak Video 'Perhutani Rehabilitasi Lahan Ranca Upas yang Rusak Gegara Balap Trail':

[Gambas:Video 20detik]



Sosok Pria yang Murka Akibat Edelweis Ranca Upas Rusak

Kerusakan bunga rawa atau Edelweis rawa di Ranca Upas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung itu memicu kemarahan seorang pria bernama Supriatna atau Mang Uprit (44). Kemarahan Mang Uprit direkam dalam sebuah video dan diunggah ke media sosial.

"Untuk kondisi sangat lumayan bagi perasaan saya itu mengerikanlah. Yang udah saya tanam ternyata pas udah saya lihat hancur," ujar Mang Uprit saat ditemui di Ranca Upas, Rabu (8/3/2023).

Kawasan kebun Edelweis di Ranca Upas rusak setelah acara trail di Ranca Upas pada Minggu, 5 Maret 2023. Hal itu memicu kemarahan Mang Uprit, petani Edelweis di Ranca Upas, Bandung.Ini adalah Mang Uprit, petani Edelweis di Ranca Upas, Bandung. Ia kesal atas kerusakan kawasan kebun Edelweis di Ranca Upas setelah acara trail di Ranca Upas pada Minggu, 5 Maret 2023. (Foto: Tiktok mang_uprit_mangprang79)

Mang Uprit mengaku sudah menanam Edelweis sejak dua tahun lalu. Penanaman itu dilakukan dengan sistem tidak merusak ekosistem.

"Makanya di situ kepikiran gimana caranya di situ saya menjual tanaman tersebut tapi tidak merusak ekosistem, tidak merusak kelestariannya jadi saya tanam dan perbanyak," katanya.

Selain itu, Mang Uprit menyebutkan dirinya menjual tanaman Edelweis sebanyak Rp 10 per satu ikat. Hasil penjualan itu digunakannya untuk kehidupan sehari-hari.

"Menjual paling tergantung saya jual Rp 10 ribu per iket. Hasilnya untuk menutupi kebutuhan hidup saya sehari-hari dari situ," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads