Menag: Konflik SARA Akibat Merosotnya Nilai Pancasila
Kamis, 24 Agu 2006 12:08 WIB
Jakarta - Tokoh agama se-Indonesia menyerukan revitalisasi Pancasila. Berbagai konflik berbau SARA yang terjadi saat ini dinilai sebagai dampak merosotnya nilai Pancasila di masyarakat."Pancasila harus menjadi acuan dari seluruh sistem hukum dan sistem politik negara," kata Menteri Agama Maftuh Basyuni saat menutup Kongres I Tokoh Agama se-Indonesia di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2006).Menag juga mengatakan bahwa kongres tokoh agama ini akan dilakukan secara rutin setiap 3 tahun sekali.Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Depag Bahrul Hayat mengatakan, kongres I tokoh agama menghasilkan 3 rekomendasi yaitu, Pertama, negara diminta menjamin kebebasan beribadah dan mendorong peningkatan penghayatan serta pengamalan nilai agama yang dianut oleh masing-masing pemeluknya.Kedua, perlu ada rencana aksi dari tindak lanjut kongres tokoh agama. Ketiga, memberdayakan forum kerukunan umat beragama (FKUB) dalam meningkatkan kesejahteraan dan kerukunan umat beragama."Butir yang paling penting adalah mengaktifkan forum kerukunan umat beragama di daerah dimana untuk tingkat provinsi sudah bertemu dalam kongres ini. Mereka nanti mudah-mudahan menjadi perekat di tingkat provinsi dan kemudian hal yang sama dilakukan di kabupaten dan seterusnya, sehingga otomatis gerakan kerukunan ini muncul dari majelis-majelis agama," jelas dia.Ditanya langkah konkrit atasi konflik berbau SARA, Bahrul mengatakan, dengan adanya forum kerukunan maka setiap konflik dapat didialogkan. "Masalah sosial, ekonomi dan politik sering menjadi pemicu tapi agama kita harapkan menjadi perekatnya," jelas Bahrul Hayat.
(san/)