Permukaan Jalan Jenderal Sudirman, Kranji, Bekasi Barat, rusak parah. Warga mengatakan permukaan jalan yang mengarah ke Jakarta tersebut sering rusak meski terus diperbaiki.
Pantauan detikcom, Kamis (9/3/2023), permukaan jalan yang rusak tersebut berada di ruas Jalan Jenderal Sudirman menuju Jakarta via Jalan I Gusti Ngurah Rai.
Permukaan jalan yang rusak tersebut tepatnya sebelum flyover Kranji. Kondisi jalan rusak yang terparah berada di sekitar Gang Banteng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat ada sejumlah lubang berukuran kecil hingga besar di pinggiran jalan tersebut. Pada pagi ini, lubang di jalanan tersebut tampak tergenang air setelah hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pagi tadi.
Ada lebih dari 10 lubang yang terlihat mulai sekitar Gang Banteng hingga flyover Kranji. Lubang tersebut berdiameter hingga 1,5 meter.
Titik lubang jalan tersebut banyak didapati yang jaraknya sekitar 2-3 meter. Tampak pasir, kerikil, dan pecahan keramik di sekitar lubang tersebut.
Jalan ini dilewati beragam kendaraan, mulai kendaraan pribadi sepeda motor, mobil, transportasi umum, hingga truk bermuatan berat. Kondisi jalan yang dipenuhi lubang membuat sejumlah pengendara memperlambat laju kendaraan.
Pantauan detikcom per pukul 09.04 WIB, kondisi lalu lintas begitu macet. Kendaraan melaju hanya melaju lambat karena lubang-lubang jalanan yang ada.
Sementara itu, untuk ruas Jalan Jenderal Sudirman pada arah sebaliknya, kondisi permukaan jalan lebih baik. Terpantau tak ada kemacetan signifikan pada ruas jalan menuju Bekasi tersebut.
![]() |
Sering Diperbaiki tapi Rusak Lagi
Warga menceritakan jalan yang rusak tersebut sering diperbaiki. Namun hasil perbaikan tak bertahan lama alias rusak lagi.
Seorang warga yang ditemui di Gang Banteng, Royadi (20), mengatakan jalanan tersebut baru diperbaiki namun rusak kembali.
"Iya, baru ditambal, rusak lagi," kata Royadi.
Dia mengatakan permukaan jalan yang rusak juga kerap memicu kemacetan. Royadi mengatakan kemacetan semakin menjadi jika sedang banjir.
"Suka macet kalau banjir karena hujan," katanya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'BMKG Ungkap Penyebab Hujan Turun Terus-menerus':
Hal senada diungkapkan Padma (23), seorang pedagang yang berjualan tepat di depan jalanan rusak. Dia mengatakan penambalan di jalan tersebut sering dilakukan, namun tidak secara penuh.
"Kalau rusak sudah lama, ya. Sudah beberapa bulan ke belakang. Cuma ini sering diperbaiki ya, cuma ditambal doang gitu. Nggak full. Kadang kalau hujan lagi, kan ya rusak lagi kayak gini," ucap Padma.
Kerap Picu Kecelakaan
Dia mengatakan banyaknya jalan berlubang di ruas jalan tersebut juga kerap memicu kecelakaan. Dia mengatakan pengendara kerap terluka akibat kecelakaan gara-gara lubang di jalanan tersebut.
"Kadang-kadang orang kalau yang nggak tahu jalur sini kan pakai motor kenceng, tiba-tiba ada lubang langsung jatuh gitu. Rem mendadak kadang-kadang," kata Padma.
"Bahkan sampai motor hancur, lecet-lecet badannya, sampe dibopong. Sering di sini," tambahnya.
Dia juga mengkritik proses perbaikan jalan yang tidak memperhatikan buruknya sistem drainase. Dia berharap perbaikan dilakukan tidak bersifat sementara.
"Terus cara nambal-nya juga kan, bukan nyalahin gitu ya, harusnya mah bikin ini saluran air, irigasi. Biar nggak ngegenang di tengah-tengah jalanan. Kalau ada hujan, kan air nutupin lubang, gitu. Nggak ada saluran pembuangan," ungkapnya.