Tanah longsor terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya telah mengirim pasukan ke Natuna untuk membantu proses penanganan bencana.
"Kita sudah mengirim dari pasukan Kodam I yang di Ranai jadi pasukan TNI Angkatan Darat, kemudian Angkatan Laut kemarin juga kirim Batalyon Komposit dikirim Pangdam," kata Yudo usai memimpin upacara Pembukaan Operasi Penegakan Ketertiban (Opsgaktib) dan Yustisi Polisi Militer TNI Tahun Anggaran 2023, Rabu (8/3/2023).
Yudo menyebut prajurit dari TNI AU dan AL juga dikirim untuk membantu dampak longsor di Natuna. Dia mengatakan prajurit TNI bakal difokuskan membantu penanganan di Kecamatan Serasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu ada info itu langsung kita gerakan cepat, kemarin juga saya sampaikan waktu di BNPB. Kemarin saya sampaikan TNI tanpa harus perintah kalau sudah gawat darurat, tanggap darurat, segera berangkat dulu," katanya.
Dia mengatakan proses birokrasi bisa dikesampingkan untuk membantu penanganan darurat bencana. Yang terpenting, kata Yudo, bantuan ke masyarakat bisa tersalurkan.
"Nanti kita lanjuti dengan perintah hitam di atas putih sehingga itu bukan hari lagi, hitungan harus jam berangkat dulu, karena tadi sifatnya tanggap darurat tadi," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 45 warga dilaporkan belum ditemukan dalam bencana tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Polri mengerahkan anjing pelacak untuk pencarian.
"Terdapat 45 korban hilang, dan 45 korban ini dalam proses pencarian," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/3).
Terkait proses pencarian 45 korban tersebut, kata Ramadhan, Polri mengerahkan anjing pelacak. Nantinya pencarian juga akan dibantu oleh Polda Kepri.
"Polri juga telah menyiapkan tim K9 atau unit anjing pelacak yang akan dikonsolidasi oleh Polda Kepri dan Polres Natuna untuk proses pencarian korban hilang," paparnya.