Kementerian Kesehatan melakukan pelacakan (surveilans) pasca-temuan kasus flu burung A (H5N1) di Kamboja. Berdasarkan hasil pelacakan sementara, kasus H5N1 belum terdeteksi di RI.
"Yang paling baru ditemukannya infeksi lintas spesies H5N1 di Kamboja dan Ekuador. Mudah-mudahan H5N1 di Kamboja dan Ekuador tersebut, flu burung tersebut tidak masuk ke RI," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono di Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2023).
Dante meyakini terbitnya Permenko PMK Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru dapat memperkuat surveilans terhadap hewan ternak maupun peliharaan. Kegiatan ini, kata dia, melibatkan berbagai sektor demi mencegah kemunculan kasus flu burung H5N1.
"Mudah-mudahan H5N1 di Kamboja nggak masuk Indonesia. Permenko PMK akan perkuat surveilans juga surveilans dilakukan oleh ternak dan hewan peliharaan," jelasnya.
Sebelumnya dilaporkan seorang gadis Kamboja berusia 11 tahun dari sebuah desa di Prey Veng meninggal pada 22 Februari di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Phnom Penh, Kamboja, tak lama setelah tes memastikan bahwa dia mengidap flu burung Tipe A H5N1.
Ayahnya dites positif terkena virus sehari setelah kematiannya, tetapi tidak menunjukkan gejala dan dikeluarkan dari RS tempat dia diisolasi. Dia dipulangkan setelah tiga tes dinyatakan negatif.
Kementerian Kesehatan Kamboja mengatakan ayah dan anak itu adalah satu-satunya penduduk desa di antara lebih dari 24 orang yang diuji.
"Ayah dan anak perempuan itu terinfeksi dari unggas di desa mereka, dan tidak ada indikasi atau bukti bahwa ada infeksi dari ayah ke anak perempuannya," tulis pernyataan resmi otoritas tersebut dikutip dari APNews, Senin (6/3).
Simak Video 'Laporan Kasus Baru Flu Burung H5N6 di China':
(taa/aud)