Cegah Flu Burung, Wamenkes: Perkuat Surveilans Hewan Ternak dan Peliharaan

Cegah Flu Burung, Wamenkes: Perkuat Surveilans Hewan Ternak dan Peliharaan

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 08 Mar 2023 16:53 WIB
Wamenkes
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono. (Vidya Pinandhita/detikHealth)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan melakukan pelacakan (surveilans) pasca-temuan kasus flu burung A (H5N1) di Kamboja. Berdasarkan hasil pelacakan sementara, kasus H5N1 belum terdeteksi di RI.

"Yang paling baru ditemukannya infeksi lintas spesies H5N1 di Kamboja dan Ekuador. Mudah-mudahan H5N1 di Kamboja dan Ekuador tersebut, flu burung tersebut tidak masuk ke RI," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono di Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2023).

Dante meyakini terbitnya Permenko PMK Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru dapat memperkuat surveilans terhadap hewan ternak maupun peliharaan. Kegiatan ini, kata dia, melibatkan berbagai sektor demi mencegah kemunculan kasus flu burung H5N1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mudah-mudahan H5N1 di Kamboja nggak masuk Indonesia. Permenko PMK akan perkuat surveilans juga surveilans dilakukan oleh ternak dan hewan peliharaan," jelasnya.

Sebelumnya dilaporkan seorang gadis Kamboja berusia 11 tahun dari sebuah desa di Prey Veng meninggal pada 22 Februari di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Phnom Penh, Kamboja, tak lama setelah tes memastikan bahwa dia mengidap flu burung Tipe A H5N1.

ADVERTISEMENT

Ayahnya dites positif terkena virus sehari setelah kematiannya, tetapi tidak menunjukkan gejala dan dikeluarkan dari RS tempat dia diisolasi. Dia dipulangkan setelah tiga tes dinyatakan negatif.

Kementerian Kesehatan Kamboja mengatakan ayah dan anak itu adalah satu-satunya penduduk desa di antara lebih dari 24 orang yang diuji.

"Ayah dan anak perempuan itu terinfeksi dari unggas di desa mereka, dan tidak ada indikasi atau bukti bahwa ada infeksi dari ayah ke anak perempuannya," tulis pernyataan resmi otoritas tersebut dikutip dari APNews, Senin (6/3).

Simak Video 'Laporan Kasus Baru Flu Burung H5N6 di China':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan situs jurnal ilmiah Nature, seorang ahli virologi yang berbasis di Kamboja mengatakan gadis yang meninggal itu telah terinfeksi dengan jenis virus flu burung yang berbeda, dari yang telah menyebar ke seluruh dunia selama setahun terakhir.

Erik Karlsson dari Institut Pasteur Kamboja di Phnom Penh, bagian dari tim yang menguji sampel virus dari gadis itu, mengatakan bahwa virus tersebut sudah terdeteksi dalam kelompok yang telah ditemukan pada ayam dan bebek di wilayah tersebut setidaknya satu dekade terakhir. Gadis itu adalah orang pertama di Kamboja yang diketahui terdeteksi mengidap H5N1 sejak 2014.

Dia mengatakan tidak jelas mengapa gadis itu tertular virus setelah sekian lama tanpa kasus, tetapi menduga mungkin terkait dengan banyak perubahan global dalam praktik pertanian karena pandemi COVID-19.

"Kita tahu, di Kamboja, pandemi meningkatkan jumlah peternakan unggas di halaman belakang. Banyak orang, misalnya pemandu wisata, tidak bisa bekerja dan harus menambah penghasilan dan sumber makanan untuk keluarga mereka," katanya.

"Di seluruh dunia, orang masih berjuang, yang mengakibatkan perubahan dalam praktik pertanian yang dapat meningkatkan risiko limpahan. Dan perubahan kesehatan masyarakat, misalnya kekurangan gizi atau kelebihan berat badan, dapat membuat orang lebih rentan terinfeksi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(taa/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads