Siswi Semarang Viral Sekolah Lewat Sungai, Ortunya Kini Diminta Warga Pindah

Siswi Semarang Viral Sekolah Lewat Sungai, Ortunya Kini Diminta Warga Pindah

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 05 Agu 2025 14:25 WIB
Ketua RT setempat, Sugito, menunjukkan petisi minta Julian Boga Siagian pindah dari kampungnya.
Ketua RT setempat, Sugito, menunjukkan petisi minta Julian Boga Siagian pindah dari kampungnya. (Angling Adhitya/detikJateng)
Jakarta -

Orang tua dari siswi SD yang sempat viral berangkat sekolah lewat sungai di Semarang diminta warga untuk meninggalkan tempat tinggalnya saat ini. Warga merasa terganggu oleh anjing peliharaan keluarga itu dan masalah sampah.

Dilansir detikJateng, orang tua siswi tersebut adalah Juladi Boga Siagian. Juladi merupakan seorang seorang pengepul rongsokan. Juladi sempat viral setelah anaknya diantar ke sekolah lewat sungai lantaran akses jalan rumahnya ditutup. Akses jalan itu ditutup buntut dari sengketa lahan.

Belakangan, muncul masalah baru. Warga di kawasan Lamongan, Bendan Ngisor, itu bahkan memasang spanduk yang berisi imbauan agar Juladi Boga Siagian segera pindah dari kampung mereka. Warga setempat ternyata juga sempat memberikan petisi ke Juladi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya itu kehendak warga, ada petisi juga," kata ketua RT setempat, Sugito, saat dimintai konfirmasi soal spanduk dan perisai itu, ditemui di rumahnya, Senin (4/8/2025).

"Ada keresahan warga. Seperti memelihara anjing yang diliarkan dan soal sampah," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, petisi warga terhadap Juladi itu ditandatangani 21 warga. Dalam dua lembar surat itu juga dilampirkan foto yang memperlihatkan kertas atau kardus-kardus yang dijemur di pinggir jalan sepanjang gang. Kemudian, foto tangkapan layar CCTV sejumlah anjing di malam hari di luar tempat tinggal Juladi.

Sementara itu, Juladi menjelaskan hal yang dikeluhkan warga. Terkait anjing yang diliarkan, menurut Juladi, anjing peliharaannya diawasi, kemudian untuk sampah yang dijemur dia menyebut itu kertas atau kardus yang basah dan setelah kering dibereskan.

"Saya jemur itu bukan sampah, itu kertas-kertas yang saya jemur ya kertas pokoknya semua kertas yang basah saya jemur setelah kering saya ambil saya bersihkan kembali. Itu pun terjadi bukan saya, warga lain pun ada yang pengepul juga jemur-jemur tapi mereka tidak meributkan entah saya kenapa," ujar Juladi yang sehari-hari mengepul rosok ini.

"Itu anjing saya lepas itu saya jaga. Saya inikan, saya masukkan kalau malam. Jadi kalau keluar pun saya jaga," lanjutnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

Simak juga Video: Viral Siswi Semarang Sekolah Lewat Sungai gegara Akses Rumah Ditutup

(rdp/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads