Ada cerita menarik di balik kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Kemacetan ternyata membawa berkah bagi pedagang di pinggir jalan tersebut.
Pantauan detikcom, Selasa (7/3/2023), Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pagi tadi, macet. Kemacetan terjadi tepatnya ke jalan yang mengarah ke Jalan Fatmawati, macet di TB Simatupang menjelang lampu merah Halte TransJakarta Departemen Pertanian.
Macet membuat sejumlah pengendara motor berhenti sejenak di pinggir jalan. Ada yang sekadar duduk menunggu jalan mulai sedikit lengang, ada pula pengendara yang mampir untuk membeli siomai di pinggir jalan sebelum melanjutkan perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang siomai di TB Simatupang, Patra (56), mengatakan dagangannya sering didatangi oleh pelintas jalan tersebut. Kemacetan ternyata membawa berkah untuk Patra.
"Sering pada berhenti dulu buat beli siomai saya. Mungkin karena laper terus capek kali ya," ujar Patra.
Patra mengatakan macet justru membuatnya menjadi untung. Dengan berjualan di pinggir jalan TB Simatupang, dia meraup cuan lebih banyak dibanding dia berkeliling ke perumahan warga.
"Dibilang untung sih untung, soalnya kalau di daerah jalan kompleks atau perumahan tuh pagi-pagi malah sepi," tuturnya.
Selain pedagang siomai, warkop di dekat jalan menjadi tempat mampirnya beberapa pengendara motor. Terlihat beberapa pengendara yang sudah macet-macetan berhenti sejenak untuk memesan kopi sebelum melanjutkan kembali perjalanan.
"Ya tiap pagi gini jam berangkat kerja tuh banyak yang suka mampir ke sini. Rata-rata orang mau berangkat kerja sih, Mas," tutur Ical.
Pria berusia 28 tahun itu mengatakan setiap pagi kopi di warkopnya bisa laku sampai 20 gelas. Dia mendapat untung dari macet itu.
"Dari pagi sampai sekarang tuh ada kali dua puluhan kopi, Mas. Berapa kopinya sih saya kurang tau cuman dua puluhan lebih ada kali mas," ucap Ical.
Menurutnya, keuntungan warkopnya semakin meningkat jika lalu lintas sekitar macet.
"Jelas ada, sih (peningkatan), peningkatan mah pasti ada," pungkasnya.
Simak juga 'Kata 'Macet' Rupa Jakarta':
(zap/zap)