Tawuran antarkelompok terjadi di Jalan Raya Ngawi-Cepu, Dusun Ngandong, Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Polisi mematikan kedua kelompok yang melakukan tawuran memang oknum pesilat dari dua perguruan.
Dilansir detikJatim, Senin (6/3/2023), polisi menyebutkan dua kelompok yang terlibat dalam tawuran itu adalah pesilat dari Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
"Betul jadi insiden itu terjadi antara perguruan PSHT dan IKSPI," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra saat dimintai konfirmasi detikJatim, Minggu (5/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden yang terjadi tadi pagi, sekitar pukul 04.00 WIB itu, kata Dwiasi, terjadi ketika rombongan pengendara sepeda motor pesilat IKSPI Kera Sakti pulang dari padepokan di Caruban, Madiun.
"Jadi kejadian itu terjadi saat rombongan pesilat IKSPI dengan puluhan sepeda motor pulang dari padepokan di Caruban, Madiun," kata Dwiasi.
Dwiasi menjelaskan, rombongan IKSPI Kera Sakti itu pulang dari padepokan di Caruban setelah mengikuti acara pengesahan anggota baru. Saat rombongan melintas di lokasi kejadian itulah insiden berujung perusakan 7 sepeda motor itu terjadi.
"Mereka usai acara pengesahan anggota baru IKSPI Kera Sakti di Padepokan Caruban Madiun," ungkap Dwiasi.
12 Orang Luka
Sejumlah orang terluka. Insiden itu juga mengakibatkan sejumlah sepeda motor rusak. Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, ada 12 orang yang mengalami luka akibat tawuran antarpesilat itu. Lima korban di antaranya dirawat di rumah sakit.
"Korban luka ada 12 orang, tapi yang dirawat hanya 5 orang di RS Widodo Ngawi," ujar Ketua Ranting PSHT Sukardi kepada wartawan di RS Widodo, Ngawi, Minggu (5/3).
Lima dari 12 korban luka itu, menurut Sukardi, terkena luka lemparan batu saat insiden perusakan tugu lambang perguruan silat. Insiden yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu sempat terekam kamera dan viral di aplikasi percakapan WhatsApp.
"Kejadian korban luka saat ada perusakan tugu lambang perguruan silat," katanya.
Tidak hanya itu, Sukardi juga yang menyebutkan tawuran yang diduga terjadi antarkelompok pesilat itu juga menyebabkan sejumlah sepeda motor rusak. Setidaknya ada 8 sepeda motor yang rusak akibat kejadian itu.
Baca selengkapnya di sini dan di sini.
Lihat juga Video 'Dua Kelompok Massa Perguruan Silat di Madiun Terlibat Bentrok':