Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menampung sejumlah aspirasi dari nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara. Para nelayan menitipkan mandat perjuangan.
"Ini ada beberapa keluhan terutama dampak dari banjir rob yang sering kali terjadi di wilayah kita khususnya di Kali Adem itu, karena sering terjadinya banjir itu berdampak sekali terutama ke perekonomian di situ, karena di situ banyak sekali kegiatan ekonomi," kata Warya, salah satu nelayan Muara Angke dalam keterangan tertulis, Minggu (5/3/2023).
Warya juga mengungkapkan masalah akses keluar masuk perahu nelayan Muara Angke yang saat ini mengalami pendangkalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta kepada pak Muhaimin untuk menyampaikan kepada pemerintah ke depannya supaya diperhatikan, agar terjadi tindakan pengerukan supaya akses keluar masuk perahu nelayan lancar," tutur Warya.
Selain Warya, Cak Imin mengungkapkan sejumlah aspirasi yang dititipkan nelayan Muara Angke kepada dirinya. Beberapa di antaranya terkait pasokan BBM yang cukup langka dan harga yang fluktuatif, penanganan dampak limbah industri, hingga beban Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dinilai memberatkan para nelayan.
"Para nelayan kita sangat membutuhkan perhatian yang serius dan mendesak, baik menyangkut pelayanan birokrasi di dalam memfasilitasi para nelayan untuk bisa melaut secara produktif. Beberapa kendala administrasi harus benar-benar ditangani dengan cepat," tegas Cak Imin.
Cak Imin pun menyinggung masalah BBM sebagai kebutuhan energi kapal para nelayan. Ia meminta pemerintah memperhatikan dan mencari solusi konkret bagi para nelayan. Sebab menurutnya nelayan tidak perlu dibebani dengan kelangkaan BBM, apalagi dengan harga yang tak menentu.
"Inilah bagian rangkaian masalah klasik yang bisa diatasi kalau kita semua bertindak secara efektif. Saya minta kepada semua pejabat yang menyangkut nelayan untuk bergerak lebih efektif lagi, mengambil langkah langkah cepat," tuturnya.
"Yang penting orientasi kelautan kita, cara kerja pembangunan kita, pembelaan kita kepada laut di mana 70 persen negeri ini adalah laut adalah cara kerja yang tidak bisa business as usual, bisnis biasa-biasa saja, harus ada langkah agresif, harus ada langkah yang sistematis, lintas sektoral agar Indonesia bisa menjadi negara yang mengandalkan laut bagi kemakmurannya," tandasnya.
Dalam kesempatan ini, ia mendorong agar Menteri Keuangan serta Menteri Kelautan dan Perikanan memberikan keringanan terkait PNBP bagi nelayan. Cak Imin menilai banyak nelayan di Indonesia, termasuk di Muara Angke, yang kini masih kesulitan setelah cukup lama dihantam pandemi serta iklim laut yang kurang bersahabat.
"Saya minta pemerintah salah satunya Menteri Keuangan Menteri Kelautan harus sadar sepenuhnya (dengan) memberikan keringanan kepada PNBP para nelayan di masa-masa iklim buruk atau pancaroba," tukas Cak Imin.
Sebagai informasi, dalam kunjungannya Cak Imin ikut melakukan penanaman pohon mangrove di area perairan Muara Angke. Ia juga turut menyaksikan pelantikan DKW Gerbang Tani DKI Jakarta.
(akd/ega)