Beroperasi Sejak 1974, Begini Sejarah Depo Plumpang yang Terbakar

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Minggu, 05 Mar 2023 11:33 WIB
Depo Pertamina Plumpang (Foto: detikcom)
Jakarta -

Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara mengalami kebakaran. Kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) itu menelan belasan korban jiwa.

Melansir situs resminya, TBBM Pertamina di Plumpang telah beroperasi sejak tahun 1974. Simak ulasan lengkap sejarah Depo Pertamina Plumpang.

Sejarah Depo Pertamina Plumpang Beroperasi Sejak 1974

Dilansir situs resmi Pertamina, Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara ini beroperasi mulai tahun 1974 silam. Terminal BBM Plumpang milik PT Pertamina ini memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter.

Saat ini TBBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap, mulai dari Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.

Dalam publikasi Global Tank Storage, seperti dilansir situs resmi Pertamina, TBBM Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia, karena Plumpang menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25% dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

Depo Pertamina Plumpang Pernah Kebakaran pada 2009

Menurut catatan redaksi detikcom, Depo Pertamina Plumpang sebelumnya juga pernah mengalami kebakaran pada tahun 2009 lalu. Insiden kebakaran terjadi pada Minggu, 18 Januari 2009 sekitar pukul 21.15 WIB.

Pada saat itu, kebakaran terjadi di tanki bernomor 24 di Depo Pertamina Plumpang. Akibatnya, dilaporkan satu orang petugas keamanan Pertamina tewas. Polisi menyebut penyebab kebakaran itu karena human error.

Kronologi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang 3 Maret 2023

Terkait kebakaran di Depo Pertamina Plumpang pada 3 Maret 2023, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap awal mula kebakaran terjadi saat pengisian BBM jenis pertamax di lokasi. Hal itu diungkap Sigit saat meninjau lokasi pada Sabtu (4/3).

"Jadi sementara yang bisa kita jelaskan pada saat kejadian kemarin kurang lebih jam 20.00 WIB sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3).

Saat proses pengisian BBM itu lah gangguan teknis terjadi. Gangguan itu memunculkan tekanan kuat dan lantas terjadi kebakaran. Ini menjadi dugaan sementara penyebab kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.

"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu, didapati peristiwa terbakar," ujar mantan Kapolda Banten tersebut.

Sigit menjelaskan tim gabungan Polri masih mendalami sumber api yang memicu kebakaran. Jajaran Polri mengumpulkan saksi hingga rekaman kamera pengawasan di Depo Pertamina Plumpang.

"Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya dari mana ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim," ucap Listyo Sigit.

"Saat ini kita sedang mengumpulkan saksi-saksi, kemudian CCTV, kemudian hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis yang bisa kita nanti jelaskan secara scientific peristiwa yang sebenarnya khususnya terkait dengannya sumber api yang kemudian terjadinya kebakaran," imbuhnya.

Data Terkini Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Menurut informasi terakhir yang diperoleh detikcom, jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang bertambah menjadi 19 orang. Hal ini berdasarkan data yang tercatat di Koramil 01 Koja. Begini daftarnya.

Penanggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno mengatakan untuk korban luka-luka ada sebanyak 49 orang. Sedangkan untuk korban yang masih hilang tercatat 3 orang.

"Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini jumlahnya 19. Luka-luka 49 kemudian yang hilang ada 3 orang, sekarang masih pendataan," kawa Warno di TKP kebakaran, Sabtu (4/3).

Simak Video: Jokowi Bicara Sekitar Depo Plumpang: Ini Harusnya Zona Air






(wia/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork